sustainabilitypioneers – PLTS Terapung di Danau Singkarak menjadi sorotan sebagai langkah inovatif menuju penggunaan energi bersih di Indonesia. Proyek ini melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memastikan bahwa pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menjaga kelestarian ekosistem Danau Singkarak. Danau ini dikenal sebagai habitat ikan bilih, spesies khas yang menjadi ikon daerah.
Dalam proyek ini, BRIN memiliki peran utama untuk melakukan monitoring dan mitigasi dampak lingkungan yang mungkin timbul. Dr. Ivana Yuniarti, seorang Peneliti Madya dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, menjelaskan bahwa pengawasan dilakukan secara komprehensif untuk menjaga ekosistem dan mencegah dampak negatif terhadap ikan bilih.
“Kami dilibatkan untuk menciptakan PLTS yang benar-benar ramah lingkungan guna melestarikan ekosistem, termasuk populasi ikan bilih, bukan untuk menilai pencemaran di Danau Singkarak,” jelas Dr. Ivana.
BRIN memulai penelitiannya dengan memantau parameter kualitas air seperti penetrasi cahaya, distribusi suhu, kadar oksigen terlarut, dan Biological Oxygen Demand (BOD). Selain itu, pengawasan juga dilakukan pada populasi ikan bilih, perubahan organisme mikrobentik di dasar danau, serta potensi pencemaran akibat bioufoulant.
“Baca juga: Pandawara Bersihkan Bendungan, Namun Sampah Kembali Menumpuk”
Salah satu inovasi utama dari proyek ini adalah rancangan PLTS terapung yang tidak hanya berfungsi sebagai pembangkit energi tetapi juga sebagai habitat buatan untuk ikan bilih. Area di antara panel surya akan dirancang sedemikian rupa menggunakan tanaman lokal untuk mendukung kehidupan ikan dan ekosistem sekitarnya.
“Jika ditemukan penurunan kadar oksigen akibat berkurangnya penetrasi cahaya, kami akan menggunakan teknologi microbubble untuk menambah kadar oksigen. Selain itu, tanaman lokal akan ditanam untuk menjaga keseimbangan ekosistem,” papar Dr. Ivana.
Dengan pendekatan ini, PLTS terapung diharapkan tidak hanya menjadi solusi energi bersih tetapi juga memperkaya lingkungan danau.
Selain dampak lingkungan, perhatian terhadap keberlangsungan mata pencaharian nelayan lokal juga menjadi salah satu prioritas. Dr. Ivana menekankan pentingnya dialog antara pihak pengembang PLTS dan komunitas nelayan untuk mencari solusi bersama yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Nelayan tidak perlu mengganti mata pencaharian mereka. Dialog yang terbuka harus dilakukan untuk memastikan solusi yang diambil tidak merugikan siapa pun,” ujarnya.
“Simak juga: UMKM Pertanian dan Perikanan Mendapatkan Perhatian Lebih dari Pemerintah”
BRIN juga memastikan bahwa seluruh penelitian dilakukan secara independen dan berbasis data yang valid. “Semua pengamatan dan hasil penelitian dilakukan secara transparan dan tidak dipengaruhi oleh pihak pengelola PLTS. Kami memastikan integritas penelitian,” tegas Dr. Ivana.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat lokal, hasil penelitian akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Minang. Langkah ini bertujuan agar masyarakat di sekitar Danau Singkarak dapat memahami dan mendukung upaya pelestarian yang dilakukan.
Sebagai bagian dari keberlanjutan proyek ini, tim peneliti BRIN akan terus melakukan co-monitoring bersama pihak-pihak terkait. Langkah ini untuk memastikan bahwa PLTS terapung di Danau Singkarak tidak hanya memberikan manfaat energi bersih tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan danau yang menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang.
Dengan luas permukaan mencapai 108 kilometer persegi, Danau Singkarak merupakan danau terluas kedua di Sumatera setelah Danau Toba. Proyek PLTS terapung ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam secara optimal sambil menjaga kelestarian ekosistem dan mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
sustainabilitypioneers – Konsep Green Building bukan hanya tentang memiliki banyak pepohonan di sekitar gedung. Seringkali, orang berpikir bahwa Green Building hanya…
sustainabilitypioneers – Transisi Energi 2025 akan menjadi titik balik penting dalam upaya dunia mengatasi tantangan perubahan iklim. Di tengah ketidakpastian politik…
sustainabilitypioneers – Tantangan Lingkungan Hidup 2025 menjadi sorotan utama di awal tahun ini, terutama di Indonesia, yang menghadapi dampak serius dari…
sustainabilitypioneers – Transisi energi tertunda, meskipun negara-negara G7 berjanji untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi…
sustainabilitypioneers – Indonesia terima hibah senilai 14,7 juta euro atau sekitar Rp 248,8 miliar dari Uni Eropa (UE) dan Perancis untuk…
sustainabilitypioneers – 10 Tren Konstruksi 2025 menunjukkan bagaimana sektor konstruksi semakin dipengaruhi oleh inovasi teknologi dan pendekatan yang lebih ramah…