Sustainable Living

Pandawara Bersihkan Bendungan, Namun Sampah Kembali Menumpuk

sustainabilitypioneers – Pandawara bersihkan bendungan, sebuah aksi bersihkan bendungan yang dilakukan oleh Pandawara Group bersama berbagai pihak seperti Pemkab Bandung, TNI, Polri, BPBD, BBWS, mahasiswa, dan komunitas lingkungan, sempat mengundang perhatian masyarakat pada 2023. Mereka berhasil membersihkan tumpukan sampah yang menumpuk di Bendungan Bugel, yang terletak di aliran Sungai Cikeruh, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Namun, meskipun usaha pembersihan tersebut telah dilakukan, Bendungan Bugel kini kembali dipenuhi sampah yang merusak pemandangan dan mengganggu kelancaran aliran sungai.

Kondisi Terkini Bendungan Bugel

Bendungan Bugel yang terletak di Jalan Sukarame Ranca Bango, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, yang pernah dibersihkan kini kembali terjerat masalah penumpukan sampah. Sampah-sampah tersebut mayoritas berasal dari limbah rumah tangga yang dengan mudah dibuang oleh warga ke sungai. Hal ini menyebabkan kondisi bendungan yang awalnya bersih, kini dipenuhi tumpukan sampah yang tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga menimbulkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan warga dan pengendara yang melintas.

Pantauan dari detikJabar pada Minggu, 24 November 2024, menunjukkan bahwa tumpukan sampah yang terus menumpuk menghambat aliran sungai, memperburuk kondisi bendungan dan meningkatkan risiko banjir, terutama saat musim hujan. Sampah yang tertahan di bendungan menyebabkan pendangkalan aliran sungai yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Tanggapan Warga Terhadap Penumpukan Sampah

Heri, salah satu pengendara yang melintas di sekitar bendungan, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut. Ia merasa miris melihat betapa cepatnya sampah kembali menumpuk meski sebelumnya telah dibersihkan. “Miris sekali, kalau banjir jangan nyalahin pemerintah, saya yakin sampah ini berasal dari warga,” ujarnya dengan kesal. Heri juga menyampaikan bahwa meskipun sampah di bendungan tersebut sering dibersihkan, volume sampah yang semakin banyak membuat penumpukan tetap terjadi.

Heri juga menyebutkan bahwa sebagian warga mungkin tidak menyadari dampak buruk dari membuang sampah sedikit demi sedikit ke sungai. “Kesadaran masyarakat sih, ya mungkin mereka menganggap membuang sampah meskipun sedikit merupakan hal yang biasa, namun jika jumlahnya banyak, dampaknya akan seperti ini,” ungkapnya. Dengan begitu, masalah sampah tidak hanya bergantung pada pembersihan, tetapi juga pada edukasi dan kesadaran masyarakat.

“Baca juga: Stabilitas Permintaan Batu Bara Global hingga 2027 Menurut IEA”

Sikap Pemerintah dan Harapan Warga

Saeful, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa Bendungan Bugel sudah menjadi langganan penumpukan sampah. Ia merasa bahwa meskipun pemerintah terus melakukan sosialisasi mengenai kebersihan, banyak warga yang tetap membuang sampah ke sungai. “Percuma dibersihkan kalau pemikiran warganya masih belum sadar akan kebersihan,” ujarnya. Saeful juga berharap agar pemerintah lebih serius menangani masalah sampah, terutama di wilayah aliran Sungai Cikeruh dan Sungai Citarum yang sering tercemar sampah.

Saeful menambahkan harapannya kepada Gubernur Jabar dan Bupati Bandung yang baru agar masalah sampah di kawasan tersebut menjadi prioritas. “Saya berharap kepada gubernur dan bupati baru, siapapun itu, bisa atasi permasalahan sampah di wilayah Kabupaten Bandung. Khususnya di aliran sungai ini dan umumnya di Sungai Citarum,” ujarnya.

“Simak juga: Gempa dan Tsunami di Jepang: Miyazaki dan Kochi dalam Siaga”

Faktor Musim Hujan dan Dampaknya

Musim hujan yang datang setiap tahun menjadi salah satu faktor yang memperburuk situasi. Tumpukan sampah di Bendungan Bugel dapat menghambat aliran sungai. Hal ini yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan banjir. Heri, salah seorang pengendara, menanggapi dengan mengatakan, “Kalau musim hujan sudah biasa seperti ini.” Sampah yang menumpuk dan menghalangi aliran air akan memperburuk keadaan, terutama saat curah hujan tinggi.

Tantangan Infrastruktur dan Solusi Ke Depan

Masalah banjir juga terkait dengan kondisi infrastruktur yang ada. Jalan Raya Sapan-Bandung yang terendam banjir menjadi salah satu contoh dari dampak buruk dari masalah sampah dan kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan. Jalan alternatif yang digunakan untuk menghindari banjir pun memiliki masalah lain. Seperti minimnya penerangan jalan umum (PJU), yang membuat pengendara merasa khawatir, terutama saat malam hari.

Para pengendara berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur dan memberikan solusi terkait masalah sampah yang terus berulang. “Harapan kepada gubernur, bupati, dan pemerintah pusat bisa perhatikan masalah banjir di Kabupaten Bandung dan perbaikan infrastruktur agar dampak banjir bisa dikurangi,” kata Yayan, salah seorang pengendara yang merasa terdampak oleh masalah ini.

Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencari solusi yang lebih efektif agar permasalahan sampah di Bendungan Bugel dan sungai-sungai lainnya bisa ditanggulangi. Jika tidak, dampak dari tumpukan sampah akan terus merusak lingkungan. Ini akan meningkatkan risiko banjir yang merugikan warga. Pastinya juga aksi pandawara bersihkan bendungan tersebut menjadi sia-sia apabila tidak dijaga dengan baik.

Recent Posts

Lebih dari Sekadar Pepohonan: Konsep Green Building yang Berkelanjutan

sustainabilitypioneers – Konsep Green Building bukan hanya tentang memiliki banyak pepohonan di sekitar gedung. Seringkali, orang berpikir bahwa Green Building hanya…

4 hours ago

Transisi Energi 2025: Menggali Tren EV, PLTS, dan Pembangkit Nuklir di Era Baru

sustainabilitypioneers – Transisi Energi 2025 akan menjadi titik balik penting dalam upaya dunia mengatasi tantangan perubahan iklim. Di tengah ketidakpastian politik…

1 day ago

Tantangan Lingkungan Hidup 2025: Apa yang Harus Kita Hadapi?

sustainabilitypioneers – Tantangan Lingkungan Hidup 2025 menjadi sorotan utama di awal tahun ini, terutama di Indonesia, yang menghadapi dampak serius dari…

2 days ago

Transisi Energi Tertunda: G7 Masih Dukung Bahan Bakar Fosil

sustainabilitypioneers – Transisi energi tertunda, meskipun negara-negara G7 berjanji untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi…

3 days ago

Indonesia Terima Hibah Rp 248,8 Miliar untuk Percepat Transisi Energi Bersih dari UE dan Perancis

sustainabilitypioneers – Indonesia terima hibah senilai 14,7 juta euro atau sekitar Rp 248,8 miliar dari Uni Eropa (UE) dan Perancis untuk…

4 days ago

Mengintip 10 Tren Konstruksi 2025: Perubahan Besar dengan Teknologi dan Solusi Ramah Lingkungan

sustainabilitypioneers – 10 Tren Konstruksi 2025 menunjukkan bagaimana sektor konstruksi semakin dipengaruhi oleh inovasi teknologi dan pendekatan yang lebih ramah…

5 days ago