sustainabilitypioneers – Sri Mulyani resmi digantikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam perombakan Kabinet Merah Putih pada Senin 8 September 2025. Di hari yang sama, pasar modal Indonesia menunjukkan reaksi negatif secara instan. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG tercatat anjlok menjelang penutupan perdagangan sore. Berdasarkan data RTI Business, koreksi IHSG mencapai 1,28 persen dan ditutup di level 7766,84. Kejatuhan ini cukup mengejutkan karena IHSG justru sempat menguat pada pembukaan perdagangan pagi. Kabar perombakan kabinet yang menghapus nama Sri Mulyani dari jajaran menteri langsung memicu sentimen negatif di pasar. Penurunan ini terjadi sekitar pukul 16.01 WIB, tepat saat Presiden Prabowo mengambil sumpah Menteri Keuangan yang baru. Arah pergerakan pasar langsung berubah dalam hitungan menit. Sri Mulyani memang dikenal sebagai tokoh penting dalam menjaga stabilitas fiskal dan kepercayaan investor selama dua periode pemerintahan sebelumnya. Kepergiannya jelas meninggalkan dampak signifikan di sektor keuangan.
Saat pembukaan perdagangan Senin pagi, IHSG menunjukkan performa positif. Sri Mulyani masih tercatat menjabat saat IHSG menguat 0,72 persen ke level 7923,64 pukul 09.00 WIB. Bahkan, sempat tercapai titik tertinggi IHSG di level 7931,12. Perdagangan berlangsung optimis dengan dominasi saham-saham yang mengalami penguatan. Volume transaksi pada pagi hari mencapai 799 juta lembar dengan nilai total mencapai 645 miliar rupiah. Namun optimisme itu tidak bertahan lama. Menjelang sore, kabar resmi tentang pelantikan menteri keuangan baru menggantikan Sri Mulyani akhirnya mencuat. IHSG langsung tergelincir dalam waktu singkat. Penurunan indeks mencerminkan keresahan investor terhadap transisi kebijakan ekonomi yang belum diketahui arahnya. Situasi ini juga mencerminkan tingginya kepercayaan pasar terhadap Sri Mulyani selama ini. Pelaku pasar mulai berspekulasi soal arah kebijakan fiskal baru yang akan diambil oleh pemerintahan Prabowo dengan menteri keuangan yang belum teruji rekam jejaknya di pasar modal.
Sepanjang hari, aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia berlangsung dengan volatilitas tinggi. IHSG mencatat volume perdagangan sebanyak 35,61 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai 19,28 triliun rupiah. Di sisi frekuensi, tercatat sebanyak lebih dari dua juta kali transaksi dilakukan. Pergerakan harga saham menunjukkan mayoritas emiten mengalami penurunan. Sebanyak 451 saham melemah, sementara hanya 232 yang mampu menguat dan 121 lainnya stagnan. Kejatuhan indeks ini mencerminkan reaksi spontan investor terhadap perubahan mendadak di kursi Menteri Keuangan. Para pelaku pasar memilih mengambil posisi aman dengan menjual aset berisiko. Kondisi ini turut dipengaruhi ketidakpastian terhadap arah kebijakan fiskal dan makroekonomi yang akan diambil oleh pemerintahan baru. Banyak investor institusi dan ritel memilih untuk menunggu klarifikasi resmi mengenai langkah-langkah kebijakan keuangan selanjutnya. Minimnya sinyal konkret dari menteri baru juga memperkuat kecemasan pasar akan kemungkinan gejolak ekonomi jangka pendek.
Perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo menjadi pemicu utama fluktuasi tajam IHSG. Pasar sebelumnya telah mencermati rumor pergeseran posisi Sri Mulyani namun tetap berharap adanya kesinambungan. Saat kabar pergantian menjadi kenyataan, gelombang kepanikan terjadi. Ketidakpastian mengenai arah kebijakan ekonomi membuat banyak investor melakukan aksi jual. Sri Mulyani dikenal sebagai simbol stabilitas fiskal dan reformasi ekonomi selama dua dekade terakhir. Ia dihormati oleh investor global karena kebijakan yang transparan dan terukur. Saat posisinya digantikan secara tiba-tiba, kepercayaan sebagian pelaku pasar terguncang. Penurunan tajam IHSG menjadi indikator kuat bahwa kehadiran Sri Mulyani sangat krusial dalam menjaga ketenangan pasar. Meskipun pengganti telah dilantik, pasar masih menunggu sinyal konkret mengenai kebijakan strategis ke depan. Tanpa kepastian tersebut, tekanan terhadap indeks bisa terus berlanjut dalam beberapa pekan mendatang hingga pelaku pasar merasa yakin terhadap kredibilitas kebijakan fiskal yang baru.
Menteri Keuangan yang baru dilantik menghadapi tantangan besar untuk memulihkan kepercayaan pasar. Setelah koreksi tajam IHSG pasca pelantikan, seluruh mata kini tertuju pada langkah pertama yang akan diambilnya. Investor menantikan pernyataan resmi yang mampu menenangkan volatilitas pasar. Strategi fiskal, pengendalian inflasi, serta kelanjutan kebijakan reformasi menjadi hal yang sangat ditunggu. Banyak analis memperkirakan bahwa beberapa pekan ke depan akan menjadi periode ujian bagi menteri baru. Dalam kondisi ekonomi global yang tidak stabil, keputusan apapun yang diambil harus komunikatif dan akuntabel. Pasar butuh sinyal tegas mengenai komitmen terhadap pengelolaan keuangan negara yang prudent. Tanpa hal itu, tekanan jual di pasar modal bisa semakin parah. Pelaku pasar telah menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dan stabilitas dalam menjaga kepercayaan. Reaksi keras terhadap pergantian Sri Mulyani menjadi pelajaran penting bahwa perubahan kebijakan harus diiringi dengan transparansi agar respons pasar tetap terkendali.
sustainabilitypioneers – Gaza kini berada di titik nadir krisis kemanusiaan. Selain serangan tanpa henti yang menimbulkan korban jiwa, warga juga harus…
sustainabilitypioneers – FUTR atau PT Futura Energi Global Tbk tengah menjadi sorotan usai mengumumkan pengendali baru perseroan. Informasi ini disampaikan dalam…
sustainabilitypioneers – Pertamina kembali menjadi sorotan publik setelah Vivo dan BP-AKR membatalkan rencana pembelian base fuel yang sebelumnya telah disepakati. Rencana…
sustainabilitypioneers – Gempabumi yang mengguncang Kabupaten Sumenep pada Selasa malam 30 September lalu kembali membuka catatan panjang tentang potensi bencana di…
sustainabilitypioneers – Prakiraan cuaca hari ini Selasa 30 September 2025 kembali menjadi perhatian publik seiring peralihan musim ke penghujan. Badan Meteorologi…
sustainabilitypioneers – Pertamina kembali menjadi pusat perhatian publik seiring kabar rencana Shell untuk melepas jaringan SPBU di Indonesia pada 2026. Perusahaan…