sustainabilitypioneers – IHSG ditutup di level 8.067 atau turun 161 poin pada Selasa 14 Oktober 2025 dengan investor asing mencatatkan jual bersih Rp1,4 triliun. Penurunan indeks terutama disebabkan tekanan di saham transportasi logistik energi dan keuangan. Saham BBRI turun 3,01 persen ke Rp3.550 sementara BRPT turun 6,41 persen ke Rp3.940 dan TPIA turun 7,14 persen ke Rp7.475. Nilai tukar rupiah juga melemah 15 poin ke level Rp16.575 per dolar AS. Tim analis Bareksa merekomendasikan saham TOBA CBDK dan CDIA sebagai pilihan trading hari ini 15 Oktober 2025. TOBA berada di level harga Rp1.230, CBDK Rp6.250 dan CDIA Rp2.010. Analis menyarankan beli spekulatif dengan target ambil untung dan stop rugi di setiap saham. Pergerakan IHSG hari ini diprediksi berada di kisaran 7.974 hingga 8.134 dengan potensi penutupan di zona negatif
IHSG yang diprediksi negatif tidak menutup peluang bagi investor untuk membeli saham TOBA secara spekulatif. Harga TOBA turun 8,21 persen ke Rp1.230 pada sesi sebelumnya sehingga masuk dalam rekomendasi beli spekulatif dengan harga masuk di rentang Rp1.210 hingga Rp1.230. Target harga ambil untung ditetapkan di Rp1.340 dan Rp1.430 sedangkan stop rugi di Rp1.190. TOBA merupakan emiten yang bergerak di sektor tambang batu bara CPO dan kendaraan listrik dengan afiliasi ke Luhut Binsar Pandjaitan. Pergerakan saham ini dipengaruhi berita industri dan tren pasar global serta sentimen investor lokal. Analis menilai saham TOBA memiliki potensi rebound jika IHSG bergerak stabil. Investor diimbau memperhatikan pergerakan IHSG secara keseluruhan serta harga saham TOBA agar bisa menentukan keputusan beli dengan risiko yang terkendali
Kondisi pasar yang melemah memberi tekanan pada saham CBDK yang turun 2,72 persen ke Rp6.250 pada sesi sebelumnya. Saham perusahaan pengembang real estate ini direkomendasikan beli spekulatif dengan harga masuk di kisaran Rp6.100 hingga Rp6.250. Target harga ambil untung ditetapkan di Rp6.600 dan Rp6.900 sedangkan stop rugi berada di Rp5.950. CBDK memiliki afiliasi dengan konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan. Tren sektor properti serta kondisi pasar saham memengaruhi pergerakan saham CBDK. Investor disarankan mengawasi pergerakan indeks secara keseluruhan serta saham individu agar strategi trading berjalan optimal. Selain itu berita industri properti dan laporan keuangan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan arah harga saham dan peluang profit bagi investor di tengah kondisi pasar yang negatif.
“Simak juga: Wisata Jepang yang Bikin Ketagihan! Jozankei Onsen Tawarkan Sensasi Relaksasi Maksimal”
IHSG yang diprediksi negatif turut memengaruhi saham CDIA yang turun 11,84 persen menjadi Rp2.010 pada sesi sebelumnya. Saham ini direkomendasikan beli spekulatif dengan harga masuk di rentang Rp1.940 hingga Rp2.010. Target harga ambil untung ditetapkan di Rp2.100 dan Rp2.250 sedangkan stop rugi di Rp1.920. CDIA bergerak di sektor layanan pelabuhan logistik dan energi dengan afiliasi kepada konglomerat Prajogo Pangestu. Pergerakan saham CDIA sangat dipengaruhi kondisi IHSG dan sentimen pasar saham. Investor harus mempertimbangkan volatilitas IHSG sebelum melakukan transaksi. Analisis teknikal dan fundamental menjadi kunci agar strategi trading tetap terukur dan risiko bisa diminimalkan. Pemantauan saham dan IHSG secara bersamaan akan membantu investor dalam menentukan keputusan beli spekulatif yang tepat
IHSG mengalami tekanan dari beberapa sektor utama termasuk transportasi logistik energi dan keuangan. Pergerakan saham BBRI BRPT dan TPIA menjadi salah satu faktor utama melemahnya indeks. Investor asing tercatat melakukan jual bersih signifikan yang menambah tekanan pada IHSG. Nilai tukar rupiah yang melemah juga turut memengaruhi pergerakan indeks. Tim analis Bareksa merekomendasikan saham TOBA CBDK dan CDIA sebagai pilihan trading hari ini. Pemantauan IHSG penting agar investor bisa mengambil keputusan beli spekulatif dengan tepat. Tren sektor dan kondisi pasar saham akan menentukan peluang profit dan risiko bagi investor. Analisis teknikal dan fundamental perlu diterapkan untuk menghadapi volatilitas IHSG yang tinggi pada sesi perdagangan ini
Artikel ini bersumber dari www.bareksa.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di sustainabilitypioneers
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
sustainabilitypioneers – Family Office menjadi sorotan panas dalam perdebatan kebijakan ekonomi nasional setelah usulan pembentukannya ditolak secara tegas oleh Menteri Keuangan…
sustainabilitypioneers – Pohon Emas menjadi perbincangan hangat setelah para ilmuwan menemukan fakta mencengangkan tentang tumbuhan yang mampu menghasilkan partikel emas di…
sustainabilitypioneers – Banjir Medan menjadi perhatian besar sejak Minggu dini hari saat lima kecamatan di Kota Medan terendam air akibat luapan…
sustainabilitypioneers – BTC menjadi sorotan utama pasar global sejak pengumuman kebijakan perdagangan terbaru dari Amerika Serikat yang mengguncang ekonomi dunia.…
sustainabilitypioneers – Arief Prasetyo Adi menjadi sorotan publik setelah posisinya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional Indonesia resmi digantikan oleh Menteri Pertanian…
sustainabilitypioneers – Purbaya hadir dalam pertemuan penting antara DPR RI dan sejumlah pejabat Kabinet Merah Putih yang berlangsung di ruang pimpinan…