sustainabilitypioneers – Prakiraan Cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menunjukkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada 8 hingga 9 Oktober 2025. Berdasarkan laporan resmi di laman bmkg.go.id, sebagian besar wilayah akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat. BMKG menempatkan beberapa daerah pada status SIAGA karena berpotensi mengalami hujan deras disertai angin kencang. Masyarakat diimbau agar meningkatkan kewaspadaan terutama di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Prakiraan Cuaca kali ini menunjukkan adanya peningkatan kelembapan udara di wilayah barat dan tengah Indonesia yang memperkuat potensi pertumbuhan awan hujan. Peringatan dini ini diharapkan menjadi panduan bagi masyarakat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem serta meminimalkan risiko bencana akibat kondisi atmosfer yang tidak stabil.
Prakiraan Cuaca BMKG pada 7 Oktober 2025 mencatat beberapa daerah masuk kategori SIAGA hujan lebat. Wilayah yang masuk daftar tersebut meliputi Bengkulu, Lampung, Maluku Utara, dan Papua Barat. Kategori WASPADA mencakup Aceh, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Riau, dan beberapa wilayah Papua. BMKG juga memperingatkan potensi angin kencang di daerah seperti Banten, Jawa Timur, dan Maluku Utara. Faktor utama penyebabnya adalah peningkatan aktivitas konvektif di atmosfer bagian barat Indonesia. Suhu permukaan laut yang tinggi memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah tersebut. Pola angin membawa massa udara lembap dari Samudra Hindia ke Indonesia bagian barat. Potensi hujan lebat diperkirakan terjadi pada sore hingga malam hari di beberapa wilayah. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap kemungkinan banjir dan tanah longsor. Pemerintah daerah diminta menyiagakan petugas agar dapat merespons cepat bila bencana terjadi.
Pada 9 Oktober 2025, Prakiraan Cuaca menunjukkan bahwa intensitas hujan masih tinggi di berbagai daerah. BMKG menyebutkan beberapa wilayah akan mengalami hujan sedang hingga lebat terutama di Bali, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Riau, dan Sulawesi Utara. Sementara itu, daerah dengan status SIAGA hujan sangat lebat mencakup Bengkulu, Maluku Utara, dan Papua Pegunungan. BMKG juga mengingatkan potensi angin kencang di Nusa Tenggara Timur yang dapat disertai petir dan hujan singkat. Kondisi atmosfer dipengaruhi oleh konvergensi angin di sekitar wilayah tengah Indonesia yang memperkuat awan konvektif. Masyarakat di wilayah tersebut diharapkan menghindari aktivitas luar ruangan pada sore hingga malam hari. Aktivitas nelayan dan pelayaran juga disarankan untuk waspada terhadap gelombang tinggi di beberapa perairan terutama di Laut Banda, Laut Arafura, dan Samudra Hindia bagian selatan Jawa.
BMKG menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem kali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor meteorologis. Salah satunya adalah aktifnya gelombang Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah. Fenomena ini meningkatkan pembentukan awan hujan tebal di atmosfer bagian bawah. Selain itu, adanya pertemuan massa udara lembap dari barat dan timur menyebabkan akumulasi energi konvektif yang besar. Prakiraan Cuaca juga mengindikasikan adanya penurunan tekanan udara di sekitar Samudra Hindia yang berpotensi memicu badai lokal. Suhu permukaan laut yang tinggi turut memperkuat penguapan dan menambah suplai uap air di udara. Kombinasi faktor tersebut menjadikan kondisi cuaca tidak stabil selama beberapa hari ke depan. Karena itu, masyarakat perlu mengikuti pembaruan informasi BMKG secara berkala agar dapat menyesuaikan aktivitas harian sesuai perkembangan kondisi atmosfer di wilayah masing-masing.
BMKG memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat dan pemerintah daerah terkait potensi cuaca ekstrem ini. Masyarakat diminta memastikan sistem drainase di lingkungan sekitar berfungsi dengan baik agar air hujan dapat mengalir lancar dan tidak menimbulkan genangan. Warga di daerah perbukitan disarankan menghindari aktivitas di area rawan longsor ketika curah hujan meningkat. Pemerintah daerah juga diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dengan menempatkan personel siaga di titik-titik rawan bencana. Selain itu, pengguna jalan diminta berhati-hati karena jalan licin dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Nelayan dan pengguna kapal kecil disarankan menunda pelayaran apabila kecepatan angin tinggi. Prakiraan Cuaca BMKG 7 Oktober 2025 menjadi peringatan dini penting agar seluruh lapisan masyarakat dapat bersiap menghadapi hujan sangat lebat yang berpotensi terjadi pada 8 dan 9 Oktober mendatang. Dengan langkah antisipatif, dampak buruk cuaca ekstrem diharapkan bisa diminimalkan.
Artikel ini bersumber dari www.kompas.tv dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di sustainabilitypioneers
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
sustainabilitypioneers – Harga BBM Pertamina resmi mengalami penyesuaian di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Indonesia terhitung mulai 6 Oktober…
sustainabilitypioneers – Harga Emas Antam kembali mencetak sejarah baru di perdagangan hari ini Senin 6 Oktober 2025. Angka yang tercatat menjadi…
sustainabilitypioneers – Riza Chalid kini menjadi pusat perhatian publik setelah Kejaksaan Agung memastikan statusnya sebagai stateless. Keputusan ini muncul setelah paspor…
sustainabilitypioneers – Gaza kini berada di titik nadir krisis kemanusiaan. Selain serangan tanpa henti yang menimbulkan korban jiwa, warga juga harus…
sustainabilitypioneers – FUTR atau PT Futura Energi Global Tbk tengah menjadi sorotan usai mengumumkan pengendali baru perseroan. Informasi ini disampaikan dalam…
sustainabilitypioneers – Pertamina kembali menjadi sorotan publik setelah Vivo dan BP-AKR membatalkan rencana pembelian base fuel yang sebelumnya telah disepakati. Rencana…