sustainabilitypioneers – Pertamina Gaungkan Misi Hijau sebagai bentuk keseriusan dalam mendorong transformasi menuju energi berkelanjutan di Indonesia. Melalui agenda Sustainability Culture 2025 yang digelar selama dua hari, ratusan Perwira dari berbagai unit kerja dilibatkan untuk menyerap nilai-nilai budaya lingkungan secara terstruktur. Agenda ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan bentuk konkret dari implementasi prinsip ESG dalam aktivitas perusahaan. Seluruh peserta diseleksi dari kompetisi ESGenius Challenge yang melibatkan lebih dari seribu karyawan dari seluruh Subholding dan Anak Usaha Pertamina. Kehadiran pakar dari berbagai sektor turut memperkaya diskusi dan pembelajaran mengenai tantangan lingkungan global, pengelolaan limbah, serta strategi pembiayaan proyek hijau. Komitmen ini mencerminkan arah baru perusahaan yang tidak hanya fokus pada bisnis migas, tetapi juga pada keberlanjutan jangka panjang yang berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor.
Pertamina Gaungkan Misi Hijau juga tergambar melalui kompetisi ESGenius Challenge yang diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari seluruh lini perusahaan. Kompetisi ini menjadi langkah strategis dalam menanamkan semangat keberlanjutan yang inovatif di kalangan Perwira Pertamina. Sebanyak 12 tim terbaik dipilih untuk mengikuti sesi eksklusif di Gedung Sopo Del, Jakarta. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pembekalan langsung dari narasumber seperti Waste4Change, Think Policy, dan Accenture. Pembelajaran mencakup isu-isu krusial seperti transisi energi, pengelolaan limbah industri, dan studi kasus penerapan ESG di sektor migas. Tidak hanya itu, pengalaman sukses dari tiga unit usaha Pertamina yang telah menjalankan inisiatif dekarbonisasi juga turut dibagikan. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah hijau bukan lagi konsep teoritis, melainkan praktik nyata yang bisa direplikasi dan diperluas ke seluruh bagian perusahaan.
“Baca juga: 5 Tahun CanREA: Dorong Integrasi Energi Angin, Surya, dan Penyimpanan”
Implementasi konsep acara berkelanjutan secara menyeluruh menjadi daya tarik utama pada hari kedua Sustainability Culture 2025. Seluruh kegiatan dirancang dengan prinsip ramah lingkungan, seperti penggunaan material daur ulang, pengolahan limbah organik, serta pembatasan plastik sekali pakai. Pendekatan ini membuktikan bahwa Pertamina tidak hanya menyuarakan keberlanjutan secara teori, tetapi juga menerapkannya dalam operasional nyata. Efektivitasnya pun terbukti melalui pengurangan emisi karbon sebesar 7 ton CO2e, pendaurulangan 9 kg sampah organik, dan penanaman 800 pohon di beberapa wilayah. Langkah-langkah tersebut dilakukan secara terukur dan transparan. Peserta maupun pemangku kepentingan diajak untuk tidak hanya memahami makna keberlanjutan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi. Ini merupakan cerminan bahwa aksi kolektif dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan serta menjadi bagian dari budaya perusahaan secara menyeluruh.
Seluruh jajaran direksi dari Subholding dan Anak Usaha Pertamina menandatangani Sustainability Culture Commitment Charter sebagai simbol dukungan penuh terhadap visi perusahaan. Charter ini menjadi dasar penguatan budaya baru yang mengedepankan prinsip berkelanjutan dalam setiap proses bisnis dan pengambilan keputusan. Dalam acara ini pula, diluncurkan inisiatif Green Movement sebagai wujud kolaborasi antara tim Sustainability dan Subholding Energi Baru Terbarukan. Lima program unggulan diperkenalkan, mulai dari Water Management, Green Motion, HARMONY, Tinta Hijau, hingga Sustainable Lifestyle. Setiap program dirancang untuk mendorong perubahan pola pikir dan perilaku secara menyeluruh di lingkungan kerja. Perubahan ini tidak hanya menyasar aspek operasional, tetapi juga menyentuh dimensi perilaku individu yang harus selaras dengan visi besar keberlanjutan. Dengan pendekatan ini, Pertamina berharap nilai ESG tidak hanya menjadi kebijakan, tetapi menjadi karakter utama dalam budaya kerja perusahaan.
“Simak juga: LitUp dan BookTok: Harapan Baru di Tengah Krisis Literasi”
Kegiatan Sustainability Culture 2025 mendapat dukungan langsung dari tokoh nasional dalam sesi Executive Talk. Retno Marsudi menyoroti pentingnya pengelolaan air sebagai bagian utama dalam agenda hijau nasional. Ia juga memberikan apresiasi atas komitmen Pertamina terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang. Susi Pudjiastuti menekankan bahwa ESG sangat penting untuk menjaga reputasi global perusahaan energi seperti Pertamina. Ia mengingatkan bahwa budaya keberlanjutan harus dibangun dari kepemimpinan yang kuat dan konsisten setiap waktu. Para tokoh tersebut menyatakan bahwa aksi hijau bukan tren, melainkan kebutuhan mendesak menghadapi perubahan iklim. Investor global kini lebih peduli terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dalam jangka panjang. Pendekatan yang dijalankan Pertamina menunjukkan transformasi hijau telah berpindah dari wacana ke aksi nyata. Semua elemen perusahaan dilibatkan dalam mendorong perubahan melalui strategi yang terukur dan kolaboratif. Langkah ini membuat Pertamina lebih siap menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan dan sosial.
sustainabilitypioneers – 5 Tahun CanREA menjadi momen penting dalam sejarah energi terbarukan di Kanada. Sejak dibentuknya asosiasi ini melalui penggabungan organisasi…
sustainabilitypioneers – Iberdrola Pimpin Proyek Energi Hijau dalam langkah besar memperkuat transisi energi bersih di Australia. Konsorsium yang dipimpin perusahaan asal…
sustainabilitypioneers – Google Investasi Energi Fusi menjadi langkah terbaru raksasa teknologi tersebut dalam mendukung misi global menuju lingkungan yang lebih bersih…
sustainabilitypioneers – Terobosan Green Chemistry membawa harapan baru dalam upaya pengurangan emisi karbon secara global. Inovasi ini lahir dari penelitian yang…
sustainabilitypioneers – UU Energi Baru AS menjadi sorotan tajam dalam perbincangan global tentang masa depan transisi energi bersih. Melalui pengajuan rancangan…
sustainabilitypioneers – Pesawat Hidrogen Zero Emission bernama Climate Impulse tengah dikembangkan oleh perintis Swiss Bertrand Piccard bersama timnya. Proyek ini bertujuan…