
Ilustrasi pipa gas.
sustainabilitypioneers – Pemerintah Indonesia saat ini memprioritaskan dua kebijakan nasional yang krusial: program hilirisasi migas dan transisi energi. Dalam konteks kedua kebijakan besar ini, posisi sektor gas bumi nasional terutama keberadaan Wilayah Kerja (WK) gas domestik memegang peranan yang sangat strategis. Mengapa sektor Gas Bumi Tulang Punggung Energi Nasional? Karena dengan mengoptimalkan WK gas domestik, manfaat ekonomi dari hilirisasi dan target penurunan emisi dalam transisi energi dapat dicapai secara lebih optimal dan berkelanjutan.
Industri hulu gas telah lama memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan ekonomi dan energi Indonesia. Namun, seiring dengan implementasi hilirisasi dan transisi energi, peran ini berpotensi meningkat drastis. Pertumbuhan kontribusi ini didukung oleh peningkatan investasi yang masif:
Peningkatan investasi ini berbuah manis dengan ditemukannya sejumlah cadangan gas bumi besar dalam beberapa tahun terakhir. Temuan-temuan raksasa seperti Layaran-1 (6 TCF), Timpan-1 (5-6 TCF), dan Geng North-1 (5 TCF) menegaskan bahwa Gas Bumi Tulang Punggung Energi Nasional memiliki prospek cerah, dengan total cadangan (proven + potential) mencapai 51,98 TCF hingga Juni 2025.
Program hilirisasi migas, yang mencakup 8 sektor dan 28 komoditas, menempatkan gas sebagai salah satu komoditas bahan baku utama. Kebutuhan gas untuk berbagai proyek hilirisasi seperti Pupuk Iskandar Muda III, GRR Tuban, hingga Petrokimia Masela diperkirakan mencapai sekitar 1.078 MMSCFD. Dampak ekonomi dari hilirisasi ini diproyeksikan sangat besar hingga 2040:
Namun, manfaat ekonomi ini akan jauh lebih optimal jika disokong oleh produksi dalam negeri. Studi menunjukkan, penggunaan Gas Bumi Tulang Punggung Energi Nasional dari produksi domestik di industri petrokimia dapat meningkatkan indeks multiplier effect hingga 5,28 kali dibandingkan dengan menggunakan gas impor.
Selain hilirisasi, gas juga memainkan peran penting sebagai “jembatan” menuju Net Zero Emission (NZE) 2060. Transisi energi yang langsung mengganti energi fosil dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) berpotensi menekan daya beli masyarakat karena harga EBT umumnya relatif lebih mahal hingga mencapai break-even point. Di sinilah gas bumi berperan: ia memungkinkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) tetap berjalan sambil menjaga daya beli pengguna energi. Jika 50% volume konsumsi minyak bumi dan batu bara di Indonesia dikonversi menggunakan gas bumi, simulasi menunjukkan penurunan emisi dapat mencapai sekitar 159,51 juta ton CO2e. Angka ini setara dengan sekitar 50,8% dari total target penurunan emisi sektor energi Indonesia (358 juta ton CO2e).
Posisi strategis Gas Bumi Tulang Punggung Energi Nasional hanya akan terwujud optimal jika pemerintah segera mengatasi sejumlah tantangan di industri gas, termasuk:
Penyelesaian masalah-masalah ini akan memastikan industri hulu gas bumi nasional benar-benar menjadi tulang punggung yang kokoh bagi implementasi program hilirisasi dan transisi energi di masa depan.
Artikel ini bersumber dari cnbcindonesia dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di sustainabilitypioneers
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
sustainabilitypioneers - Transisi energi merupakan topik mendesak di Indonesia. Pemerintah giat mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan…
sustainabilitypioneers - PT PLN (Persero) baru saja mencetak sejarah baru dalam dunia event olahraga dan lingkungan di Indonesia. Acara tahunan…
sustainabilitypioneers – Kabin Tengah Hutan menjadi tempat pelarian sempurna bagi siapa pun yang ingin rehat dari kebisingan kota dan rutinitas padat.…
sustainabilitypioneers – Harga BBM Shell mengalami penurunan signifikan per 1 November 2025 dan langsung menarik perhatian masyarakat. Penyesuaian harga ini dilakukan…
sustainabilitypioneers – Hujan Es mengguyur wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya pada Jumat sore tanggal 31 Oktober 2025. Fenomena langka ini mengejutkan…
sustainabilitypioneers – Brebet Gegara Pertalite belakangan ini menjadi topik panas di berbagai media sosial dan forum otomotif. Banyak pengendara motor di…