sustainabilitypioneers – Konsep Green Building bukan hanya tentang memiliki banyak pepohonan di sekitar gedung. Seringkali, orang berpikir bahwa Green Building hanya berfokus pada desain arsitektur dan keberadaan tanaman hijau. Namun, konsep Green Building sejatinya lebih kompleks dan mencakup berbagai elemen yang mengintegrasikan desain arsitektur, interior, serta aspek mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP).
Green Building bukan hanya soal estetika dengan banyak bukaan dan pepohonan. Sebuah Green Building harus bisa mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tidak cukup hanya dengan memiliki banyak ventilasi atau pepohonan di sekitar bangunan, konsep ini harus mencakup seluruh aspek dalam operasional gedung.
Misalnya, jika sebuah gedung memiliki banyak ventilasi untuk sirkulasi udara, tetapi di dalamnya masih menggunakan pendingin udara yang berlebihan, itu tetap tidak memenuhi konsep Green Building yang sesungguhnya. Semua elemen dalam pembangunan gedung harus saling mendukung untuk mencapai efisiensi energi yang optimal.
“Baca juga: Transisi Energi 2025: Menggali Tren EV, PLTS, dan Pembangkit Nuklir di Era Baru”
Ada enam hal yang perlu dipahami saat ingin menerapkan konsep Green Building dalam pembangunan gedung. Semua aspek ini harus menjadi satu kesatuan yang utuh agar bangunan dapat mengoptimalkan energi dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Salah satu elemen penting dalam Green Building adalah memaksimalkan penggunaan cahaya matahari untuk pencahayaan. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada lampu elektrik pada siang hari. Selain itu, cahaya matahari juga bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan energi yang dapat digunakan pada malam hari.
Desain ventilasi udara yang baik memungkinkan pertukaran udara luar yang optimal. Dengan begitu, penggunaan pendingin udara dapat diminimalkan, dan ruangan akan terasa sejuk berkat udara segar dari luar.
Green Building juga memanfaatkan ruang kosong untuk menanam tumbuhan atau pepohonan hidup. Tumbuhan ini dapat membantu menyerap karbon dan mengurangi dampak energi negatif yang dihasilkan oleh bangunan.
Bangunan Green Building harus mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan. Energi yang dihasilkan dari matahari, air buangan yang diproses menjadi air bersih, atau panas dari genset yang diubah menjadi energi lain, semuanya dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi tradisional.
Bahan-bahan sisa bangunan, seperti plastik, kertas, atau material lain, harus dikelola dengan baik. Proses daur ulang ini dapat mengurangi sampah dan memastikan bahwa bahan-bahan tersebut tidak menjadi barang yang terbuang sia-sia.
Green Building juga mencakup pengelolaan limbah secara efektif. Limbah yang dihasilkan, seperti air buangan, bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau membersihkan gedung. Pengelolaan limbah ini penting agar energi negatif tidak terbuang percuma.
“Simak juga: Perjanjian Baru RI-Malaysia: Fokus pada Industri Kelapa Sawit”
Tiga tujuan utama penerapan konsep Green Building adalah untuk menciptakan bangunan yang sehat, hemat, dan adaptif.
Bangunan dengan konsep Green Building akan menciptakan lingkungan yang sehat bagi penghuninya. Penghuni tidak akan mudah merasa lelah atau jenuh karena sirkulasi udara yang baik, pencahayaan alami yang cukup, dan suhu ruangan yang sejuk.
Penggunaan energi dalam bangunan akan lebih efisien, karena energi yang tersedia di alam, seperti cahaya matahari, dimanfaatkan dengan baik. Penggunaan alat pendingin dan lampu akan lebih hemat, karena energi yang dibutuhkan sudah tersedia secara alami.
Konsep Green Building juga harus bersifat adaptif. Artinya, bangunan ini bisa berkembang seiring waktu tanpa mengalami kesulitan. Desain bangunan yang adaptif memudahkan pengembangannya di masa depan.
Dengan pemahaman yang tepat, Green Building bukanlah konsep yang sulit diterapkan. Semua aspek yang ada di dalam dan sekitar bangunan bisa dimanfaatkan untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi.
sustainabilitypioneers – Desalinasi Energi Surya merupakan solusi inovatif dalam mengatasi krisis air bersih, terutama di daerah yang kekurangan sumber air tawar.…
sustainabilitypioneers – Indonesia dan Korea Selatan terus memperkuat kerja sama di sektor energi bersih dan industri kendaraan listrik. Langkah ini bertujuan…
sustainabilitypioneers – Jerman Memimpin Transisi Energi melalui kebijakan yang dikenal sebagai Energiewende. Kebijakan ini berfokus pada peralihan dari energi fosil ke…
sustainabilitypioneers – Mengurangi dampak perubahan iklim melalui transisi energi terbarukan semakin menjadi fokus utama dunia. Negara-negara di seluruh dunia kini berkomitmen…
sustainabilitypioneers – DPR Sebut Gas dan Batu Bara Masih Dibutuhkan RI meskipun Indonesia tengah fokus pada transisi menuju energi hijau. Ketua…
sustainabilitypioneers – Menghemat pengeluaran dengan hidup hijau adalah pilihan yang tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga untuk keuangan pribadi. Banyak…