sustainabilitypioneers – Kemenperin dorong ekosistem industri hijau sebagai langkah strategis untuk mendukung target nasional dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Bahkan, sektor industri di Indonesia memiliki ambisi yang lebih besar dengan menetapkan target pencapaian emisi nol bersih pada tahun 2050, satu dekade lebih cepat dari target nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Perindustrian telah merintis berbagai upaya konkret, seperti menyusun peta jalan dekarbonisasi untuk Subsektor Industri Prioritas, menyiapkan kebijakan pengurangan emisi industri, serta memperkenalkan mekanisme pertukaran emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan nilai ekonomi karbon sektor industri. Selain itu, penguatan ekosistem industri hijau dan pengembangan ekonomi sirkular juga menjadi prioritas utama.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menegaskan bahwa transformasi industri menuju industri hijau bukan lagi sekadar pilihan, tetapi merupakan keharusan untuk masa depan bangsa dan kelestarian lingkungan. Pernyataan ini disampaikan dalam seremoni Kick-off The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 yang berlangsung di Kementerian Perindustrian pada Rabu, 18 Desember 2024.
Acara utama AIGIS 2025 dijadwalkan berlangsung pada 20-22 Agustus 2025. Event ini diharapkan dapat melanjutkan kesuksesan AIGIS 2024 yang berhasil menghimpun lebih dari 1.000 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, mitra pembangunan, organisasi internasional, industri, serta akademisi, baik secara daring maupun luring.
Pada tahun 2024, Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian mencatat beberapa pencapaian penting, antara lain:
Kemenperin telah menyiapkan berbagai acara pendukung dalam rangkaian AIGIS 2025, antara lain:
Salah satu sorotan utama dalam Kick-off AIGIS 2025 adalah peluncuran Green Industry Service Company (GISCO) Preparatory Framework. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat transformasi industri menuju keberlanjutan melalui pengembangan ekosistem industri hijau yang terintegrasi, mencakup pendanaan, teknologi, serta layanan pendukung lainnya.
Selain GISCO, Kemenperin juga memperkenalkan Sistem Elektronik Layanan Sertifikasi Industri Hijau (SELASIH) yang menjadi bagian dari SIINas. Platform ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah proses sertifikasi industri hijau di Indonesia.
“Simak juga: Teknologi Lithium-Sulfur: Solusi Baterai yang Banyak Kelebihannya”
Dalam acara kick-off ini, Kemenperin juga menyerahkan Sertifikat Validasi dan Verifikasi Emisi GRK pertama kepada salah satu perusahaan industri yang telah divalidasi oleh Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) internal Kemenperin. Selain itu, apresiasi diberikan kepada lima perusahaan industri yang telah berkomitmen dalam implementasi ekonomi sirkular sektor industri.
Kemenperin juga menandatangani nota kesepahaman dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Institute for Essential Services Reform (IESR). Kerja sama ini bertujuan untuk menyusun kajian dekarbonisasi industri serta meningkatkan daya saing industri nasional dalam memenuhi persyaratan terkait pengurangan emisi GRK dan regulasi keberlanjutan di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui Country Director Nirarta Samadhi, menyatakan komitmennya untuk mendukung Kemenperin dalam memberikan rekomendasi terkait tata kelola dekarbonisasi dan pengelolaan emisi. Organisasi ini telah menyusun peta jalan dekarbonisasi untuk sembilan subsektor industri guna mempercepat proses transformasi industri hijau di Indonesia.
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menegaskan bahwa dekarbonisasi industri bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang besar bagi Indonesia. Dalam hal ini adalah untuk menjadi pemimpin regional dalam industri rendah karbon. IESR berkomitmen dalam mendukung penelitian, advokasi kebijakan, serta pendampingan industri dalam mencapai dekarbonisasi yang lebih cepat dan efisien.
Melalui berbagai inisiatif dan kerja sama strategis, Kemenperin terus mendorong transformasi industri hijau di Indonesia. Dengan sinergi antara pemerintah, industri, dan mitra strategis, ekosistem industri hijau yang berkelanjutan dapat terwujud. Hal ini juga sekaligus memperkuat daya saing nasional dalam era ekonomi rendah karbon.
sustainabilitypioneers – Konsep Green Building bukan hanya tentang memiliki banyak pepohonan di sekitar gedung. Seringkali, orang berpikir bahwa Green Building hanya…
sustainabilitypioneers – Transisi Energi 2025 akan menjadi titik balik penting dalam upaya dunia mengatasi tantangan perubahan iklim. Di tengah ketidakpastian politik…
sustainabilitypioneers – Tantangan Lingkungan Hidup 2025 menjadi sorotan utama di awal tahun ini, terutama di Indonesia, yang menghadapi dampak serius dari…
sustainabilitypioneers – Transisi energi tertunda, meskipun negara-negara G7 berjanji untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi…
sustainabilitypioneers – Indonesia terima hibah senilai 14,7 juta euro atau sekitar Rp 248,8 miliar dari Uni Eropa (UE) dan Perancis untuk…
sustainabilitypioneers – 10 Tren Konstruksi 2025 menunjukkan bagaimana sektor konstruksi semakin dipengaruhi oleh inovasi teknologi dan pendekatan yang lebih ramah…