sustainabilitypioneers – Israel melancarkan serangan bom di ibu kota Yaman, Sanaa, pada hari Rabu 10 September 2025 waktu lokal. Serangan menyasar dua lokasi yang diduga markas komando milisi Houthi di Sanaa dan Jawf, daerah perbatasan dengan Arab Saudi. Menurut laporan dari AFP yang dikutip dari Houthi, korban jiwa akibat serangan mencapai 35 orang sementara 118 lainnya terluka. Asap mengepul tinggi dari lokasi gedung lama yang selama lebih satu dekade dipakai sebagai pusat komando Houthi di Sanaa. Pertahanan sipil, tim penyelamat, dan ambulans dikerahkan mencari korban lain yang hilang. Gedung-gedung yang terkena dampak langsung tampak rusak parah. Di samping itu kantor bank dan fasilitas publik di Al-Hazm, kota di wilayah Jawf, juga terkena imbas ledakan bom yang lepas landas dari udara. Serangan ini menambah daftar panjang konflik bersenjata yang terus berjalan di wilayah tersebut.
Serangan Israel tersebut tampaknya direncanakan untuk memukul markas utama Houthi yang strategis. Di Sanaa markas komando Houthi yang sudah lama berdiri mendapat dampak terbesar. Sementara di Jawf ledakan menyasar cabang bank sentral di Al-Hazm yang disebut sebagai titik penting dalam infrastruktur keuangan wilayah tersebut. Pegawai bank dan warga sekitar di daerah Al-Hazm melaporkan luka-luka akibat serpihan dan hantaman gelombang kejut bom. Presiden milisi Houthi Ahmed Ghaleb Nasser al-Rahawi dan anggota kabinet mereka pernah menjadi target serangan bulan sebelumnya ketika berada di Sanaa. Reaksi masyarakat internasional muncul cepat setelah publikasi laporan serta foto-foto kerusakan akibat serangan. Situs Al-Masirah yang dikendalikan Houthi juga melaporkan kerusakan fasilitas akibat bom dan ledakan di kawasan tersebut. Dampak ekonomi dan sosial dari hancurnya lembaga keuangan sampai fasilitas publik segera dirasakan penduduk.
“Baca juga: Israel di Ambang Krisis Energi! Puncak Permintaan Fosil 2030 Jadi Titik Balik Besar?”
Setelah bom menghantam Sanaa dan Jawf kondisi darurat segera muncul dari pihak pertahanan sipil. Ambulan dan tim medis bergerak cepat memasuki lokasi serangan. Anees Alasbahi sebagai juru bicara kementerian kesehatan menyebut bahwa banyak korban terluka masih dalam kondisi kritis dan kemungkinan masih ada yang hilang di reruntuhan. Warga sipil yang tidak terlibat konflik langsung menjadi korban. Gedung yang rusak berat menghalangi akses tim penyelamat ke lokasi paling parah. Di Sanaa asap pekat dan puing-puing menyulitkan pergerakan. Di Al-Hazm pasien korban ledakan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan luka bakar, cedera ledakan, dan kerusakan fisik akibat puing. Infrastruktur komunikasi juga terganggu di beberapa titik sehingga koordinasi antar tim medis harus dilakukan secara manual. Warga membantu membawa warga yang terluka ke pusat kesehatan terdekat dengan mobil pribadi atau kendaraan umum.
Reaksi muncul dari berbagai pihak atas aksi Israel ini yang dianggap eskalasi agresi. Faksi Hamas di Gaza mengecam serangan sebagai tindakan barbar dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Mereka menyebut warga sipil menjadi target dalam serangan ini dan menyerukan agar para pelaku diaudit serta dimintai pertanggungjawaban. Seruan internasional muncul agar negara-negara Arab dan komunitas global ikut campur dengan tindakan nyata untuk menghentikan serangan Israel dan melindungi warga di Yaman. Pemerintah Yaman belum lama ini menyebut bahwa serangan tersebut sudah melewati batas dan butuh respon diplomatik serius. Organisasi HAM internasional juga menyoroti bahwa markas komando bukanlah satu-satunya target yang terdampak tetapi fasilitas sipil juga mengalami kerusakan. Korban warga sipil termasuk anak-anak, lansia, dan petugas kesehatan terdampak langsung sehingga tekanan moral terhadap pihak penyerang meningkat.
“Simak juga: Jelang Laga Panas Persib vs Persebaya, Polisi Larang Bonek Datang ke Stadion GBLA”
Serangan ini membawa dampak besar dalam beberapa hari pertama setelah ledakan. Kehancuran gedung markas menyebabkan gangguan operasional bagi milisi Houthi termasuk komunikasi, penyimpanan senjata, dan sistem komando. Warga sekitar kehilangan akses ke layanan dasar seperti air bersih, listrik, dan transportasi akibat kerusakan infrastruktur. Rumah sakit terlihat penuh dengan korban luka psikologis selain luka fisik. Ketidakamanan muncul karena rasa takut akan serangan susulan. Di Jawf area pemukiman menjadi penuh trauma setelah bom menghantam area tidak jauh dari rumah warga sipil. BCA dalam konteks ini muncul sebagai catatan bahwa dukungan logistik dan bantuan kemanusiaan akan sangat diperlukan agar pemulihan bisa dimulai. Organisasi bantuan mulai mempersiapkan pengiriman obat, makanan, dan perlengkapan darurat ke kawasan terdampak. Dilain pihak ketegangan politik mungkin meroket karena negara-negara yang memiliki kepentingan di Timur Tengah akan memperhatikan tindakan Israel ini dengan penuh cermat.
Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di sustainabilitypioneers.com
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
sustainabilitypioneers – Gaza kini berada di titik nadir krisis kemanusiaan. Selain serangan tanpa henti yang menimbulkan korban jiwa, warga juga harus…
sustainabilitypioneers – FUTR atau PT Futura Energi Global Tbk tengah menjadi sorotan usai mengumumkan pengendali baru perseroan. Informasi ini disampaikan dalam…
sustainabilitypioneers – Pertamina kembali menjadi sorotan publik setelah Vivo dan BP-AKR membatalkan rencana pembelian base fuel yang sebelumnya telah disepakati. Rencana…
sustainabilitypioneers – Gempabumi yang mengguncang Kabupaten Sumenep pada Selasa malam 30 September lalu kembali membuka catatan panjang tentang potensi bencana di…
sustainabilitypioneers – Prakiraan cuaca hari ini Selasa 30 September 2025 kembali menjadi perhatian publik seiring peralihan musim ke penghujan. Badan Meteorologi…
sustainabilitypioneers – Pertamina kembali menjadi pusat perhatian publik seiring kabar rencana Shell untuk melepas jaringan SPBU di Indonesia pada 2026. Perusahaan…