Green Innovations

Inovasi Hijau PT Vale: Transformasi Truk Berat Menuju Kendaraan Ramah Lingkungan

sustainabilitypioneers – Inovasi Hijau PT Vale terus menjadi sorotan, terutama dalam mendukung agenda nasional menuju karbon rendah. PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), sebagai bagian dari Group MIND ID, telah meluncurkan program inovatif Zero Hour Refurbished Truck pada Selasa, 21 Januari 2025, di area Mobile Equipment Maintenance (MEM). Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen PT Vale terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan.

Program ini merupakan inisiatif pertama PT Vale untuk merekondisi truk berat yang rusak menjadi kendaraan seperti baru, sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon dalam operasional industri pertambangan.

Program Zero Hour Refurbished Truck

Dalam program Zero Hour Refurbished Truck, PT Vale telah merekondisi dua unit truk 100T, yaitu CAT 777 dan Komatsu HD 785, yang sebelumnya mengalami kerusakan berat. Kedua truk ini telah mencapai batas maksimal durasi kerja sebesar 150.000 jam dan dinyatakan tidak layak operasional. Namun, melalui proses rebuild menyeluruh, truk-truk tersebut kini kembali berfungsi seperti baru, dengan usia kerja nol jam.

Proses rekondisi ini dilakukan di Balikpapan dalam waktu sekitar satu bulan. Setelah kedua truk dikirim dari Sorowako melalui Balantang pada September 2024. Inovasi ini bukan hanya tentang mengembalikan performa alat berat, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan menggunakan kembali truk yang telah direkondisi, PT Vale berhasil mengurangi emisi karbon hingga 30%, atau setara dengan 174 ton karbon per unit.

“Baca juga: Inovasi Hijau PTPP: Pemanfaatan Bambu dalam Proyek Tol Semarang-Demak”

Kolaborasi dengan Mitra Strategis

Keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi PT Vale dengan mitra strategis seperti PT Trakindo Utama dan PT United Tractors. Kedua perusahaan ini memiliki peran penting dalam proses rebuild truk berat tersebut, dari tahap perencanaan hingga eksekusi.

Selain itu, program ini juga meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat industri lokal dan mendorong penggunaan produk dalam negeri.

“Kami sangat bangga dengan hasil ini, yang tidak hanya mendukung agenda karbon rendah tetapi juga mendukung penguatan TKDN. Kami berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi industri lainnya,” ujar Head of Supply Chain Management PT Vale, Sadewo.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Industri

Proses rebuild truk ini memberikan manfaat ganda, baik dari sisi efisiensi biaya maupun keberlanjutan. Dengan memperbaiki truk yang rusak berat hingga seperti baru, PT Vale tidak perlu membeli unit baru. Dimana hal tersebut yang biasanya memakan biaya besar dan waktu panjang untuk pengadaan serta pengiriman.

Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar, menegaskan bahwa program ini adalah solusi cerdas untuk menjawab tantangan penggantian alat berat dalam operasional industri. “Inisiatif ini tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga memberikan dampak signifikan dalam mengurangi emisi karbon. Truk lama yang sebelumnya hanya menjadi barang bekas kini dapat kembali digunakan, sehingga menciptakan nilai tambah yang besar,” jelasnya.

“Simak juga: Pemberlakuan Kebijakan Baru untuk Perusahaan Migas Indonesia”

Komitmen terhadap Keberlanjutan

Sebagai perusahaan yang memegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), PT Vale terus berupaya untuk memimpin dalam inovasi hijau di sektor pertambangan. Program rebuild truk ini adalah salah satu bentuk nyata komitmen tersebut.

Sadewo juga menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk mewujudkan pertambangan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Proses rebuild ini tidak hanya menghemat sumber daya tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan meminimalkan limbah dan jejak karbon.

“Dengan upaya keberlanjutan seperti ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada lingkungan tetapi juga pada masyarakat dan industri secara keseluruhan,” ungkapnya.

Melalui inisiatif ini, PT Vale berharap dapat mendorong pelaku industri lainnya untuk mengikuti langkah serupa. Sehingga menciptakan sinergi yang lebih besar dalam mendukung agenda nasional rendah karbon dan keberlanjutan.

Recent Posts

Lebih dari Sekadar Pepohonan: Konsep Green Building yang Berkelanjutan

sustainabilitypioneers – Konsep Green Building bukan hanya tentang memiliki banyak pepohonan di sekitar gedung. Seringkali, orang berpikir bahwa Green Building hanya…

4 hours ago

Transisi Energi 2025: Menggali Tren EV, PLTS, dan Pembangkit Nuklir di Era Baru

sustainabilitypioneers – Transisi Energi 2025 akan menjadi titik balik penting dalam upaya dunia mengatasi tantangan perubahan iklim. Di tengah ketidakpastian politik…

1 day ago

Tantangan Lingkungan Hidup 2025: Apa yang Harus Kita Hadapi?

sustainabilitypioneers – Tantangan Lingkungan Hidup 2025 menjadi sorotan utama di awal tahun ini, terutama di Indonesia, yang menghadapi dampak serius dari…

2 days ago

Transisi Energi Tertunda: G7 Masih Dukung Bahan Bakar Fosil

sustainabilitypioneers – Transisi energi tertunda, meskipun negara-negara G7 berjanji untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi…

3 days ago

Indonesia Terima Hibah Rp 248,8 Miliar untuk Percepat Transisi Energi Bersih dari UE dan Perancis

sustainabilitypioneers – Indonesia terima hibah senilai 14,7 juta euro atau sekitar Rp 248,8 miliar dari Uni Eropa (UE) dan Perancis untuk…

4 days ago

Mengintip 10 Tren Konstruksi 2025: Perubahan Besar dengan Teknologi dan Solusi Ramah Lingkungan

sustainabilitypioneers – 10 Tren Konstruksi 2025 menunjukkan bagaimana sektor konstruksi semakin dipengaruhi oleh inovasi teknologi dan pendekatan yang lebih ramah…

5 days ago