sustainabilitypioneers – IHSG mengakhiri perdagangan pekan ini dengan performa yang sangat positif. Pada Jumat 19 September indeks harga saham gabungan ditutup di level 8051 setelah mencatatkan kenaikan 42,68 poin atau 0,53 persen dibanding hari sebelumnya. Penguatan ini mengindikasikan bahwa pasar saham dalam negeri sedang mendapatkan sentimen positif terutama dari investor lokal yang mulai kembali agresif dalam bertransaksi. Total transaksi mencapai angka fantastis yaitu sebesar Rp66,78 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 47,09 miliar saham. Angka ini memperlihatkan demand tinggi dari pelaku pasar terhadap sejumlah saham unggulan maupun lapis kedua. Sebanyak 301 saham mengalami kenaikan harga sementara 350 saham terkoreksi dan 148 lainnya stagnan. Kinerja IHSG hari ini memperlihatkan optimisme investor terhadap stabilitas ekonomi yang membaik serta ekspektasi pertumbuhan kinerja emiten dalam beberapa kuartal mendatang. Penguatan ini juga memberi sinyal positif bagi pembukaan awal pekan berikutnya.
Kenaikan IHSG kali ini juga didorong oleh sektor industri yang menjadi motor penggerak utama indeks. Sektor industri berhasil mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 4,56 persen dalam sehari. Kondisi ini mencerminkan tingginya demand terhadap saham-saham manufaktur dan produksi yang mulai dilirik kembali oleh investor. Sektor ini mengalami lonjakan transaksi yang cukup signifikan seiring dengan prospek cerah permintaan domestik yang meningkat. Sementara itu lima sektor lain justru melemah, salah satunya adalah properti yang tercatat turun sebesar 0,81 persen. Pergerakan berbeda antar sektor ini memperlihatkan adanya rotasi sektor dari investor yang memfokuskan alokasi portofolio ke sektor yang dinilai lebih menjanjikan. Saham di sektor infrastruktur dan kesehatan juga turut memberikan dukungan pada kenaikan IHSG meski dalam skala lebih kecil. Dengan sektor industri yang memimpin, penguatan indeks terasa lebih solid karena ditopang oleh sektor riil yang produktif dan berkontribusi besar pada perekonomian.
Sementara IHSG mencetak penguatan signifikan, bursa saham Asia justru menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Shanghai Composite di China melemah sebesar 0,30 persen dalam perdagangan terakhir. Lalu Indeks Nikkei 225 di Jepang turun lebih dalam hingga minus 0,57 persen pada hari yang sama. Indeks Straits Times di Singapura justru menguat tipis sebesar 0,07 persen saja. Indeks Hang Seng di Hong Kong stagnan dan tidak mengalami perubahan dari hari sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan pasar Asia belum bergerak seragam secara keseluruhan.
Sentimen global yang belum stabil sepenuhnya masih membayangi arah pergerakan bursa Asia. Di sisi lain IHSG menunjukkan performa yang lebih kuat dari bursa regional lainnya. Kemandirian IHSG dipengaruhi oleh data ekonomi dalam negeri yang solid. Kenaikan demand dari investor lokal juga mendorong optimisme pasar secara menyeluruh. Hal serupa terlihat pada bursa Eropa yang juga bergerak beragam. Indeks DAX di Jerman mengalami penguatan sebesar 0,18 persen pada penutupan terakhir. Sementara itu indeks FTSE 100 di Inggris justru turun tipis sebesar 0,04 persen.
Bursa Amerika Serikat menjadi salah satu faktor yang turut menopang optimisme pasar secara global termasuk IHSG. Pada perdagangan terakhir indeks NASDAQ mencatat kenaikan 0,94 persen dan menjadi indeks dengan penguatan terbesar di antara trio utama. Indeks S&P 500 naik 0,48 persen sedangkan indeks Dow Jones menutup hari dengan kenaikan 0,27 persen. Performa positif ini memperkuat pandangan bahwa ekonomi Amerika tetap berada pada jalur pemulihan dan menjadi acuan bagi banyak investor dunia. Kenaikan tersebut juga didorong oleh laporan keuangan perusahaan teknologi besar yang membaik serta harapan terhadap kebijakan suku bunga yang tidak akan agresif dalam waktu dekat. Investor lokal turut merespons positif sentimen ini dengan meningkatkan demand atas saham-saham unggulan di pasar dalam negeri. Kombinasi sentimen luar dan dalam negeri tersebut menjadi faktor penting dalam mengangkat IHSG hingga mampu menyentuh level 8051 di akhir pekan ini.
Dengan ditutupnya IHSG di atas level psikologis 8000 maka terbuka peluang untuk penguatan lanjutan di awal pekan depan. Kunci dari pergerakan indeks ke depan adalah keberlanjutan demand dari investor ritel dan institusi terhadap saham-saham yang saat ini masih tergolong undervalue. Selain itu penguatan nilai tukar rupiah dan stabilitas inflasi juga turut menjadi faktor yang dapat menjaga sentimen tetap positif. Analis memperkirakan sektor industri dan keuangan akan menjadi motor penggerak utama bila kondisi pasar tetap mendukung. Namun demikian perlu diwaspadai pula aksi ambil untung dalam jangka pendek yang bisa menahan laju kenaikan IHSG. Oleh sebab itu pelaku pasar disarankan untuk tetap selektif dalam memilih saham dan memantau pergerakan global secara ketat. Jika demand lokal tetap solid dan aliran dana asing kembali masuk, maka level IHSG bisa saja menembus rekor baru dalam beberapa pekan ke depan.
Artikel ini bersumber dari cnnindonesia.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di sustainabilitypioneers
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
sustainabilitypioneers – Pertamina kembali menjadi sorotan setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menegaskan arah kebijakan pemerintah terkait pembelian…
sustainabilitypioneers – Erick Thohir kembali menjadi sorotan publik usai dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan pejabat sebelumnya. Pelantikan dilakukan di…
sustainabilitypioneers – Netanyahu kembali menjadi pusat perhatian dunia setelah melontarkan pernyataan mengejutkan mengenai ponsel dan keterkaitannya dengan Israel. Dalam sebuah pertemuan…
sustainabilitypioneers – Palestina kembali menjadi sorotan dunia setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa menggelar pemungutan suara mengenai pengakuan negara Palestina merdeka.…
sustainabilitypioneers – Kaesang Pangarep menghadiri sebuah acara politik penting di Jakarta ketika Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP menggelar pelantikan…
sustainabilitypioneers – Israel melancarkan serangan bom di ibu kota Yaman, Sanaa, pada hari Rabu 10 September 2025 waktu lokal. Serangan menyasar…