sustainabilitypioneers – FUTR atau PT Futura Energi Global Tbk tengah menjadi sorotan usai mengumumkan pengendali baru perseroan. Informasi ini disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Jumat 3 Oktober 2025. Direktur Utama FUTR Tonny Agus Mulyantono menjelaskan bahwa pengendali baru telah menyiapkan sejumlah langkah strategis termasuk mandatory tender offer atau MTO yang akan dilakukan bersamaan dengan rencana rights issue. Publik pasar modal pun geger setelah kabar ini mencuat karena perubahan kepemilikan FUTR membawa dampak signifikan terhadap arah bisnis perusahaan. Saham perseroan juga sedang disuspensi sejak 26 September 2025 setelah sebelumnya melonjak tajam. Dengan dinamika yang terjadi, keberadaan pengendali baru membuat banyak investor penasaran terkait langkah apa saja yang akan diambil. Kabar ini dianggap sebagai salah satu peristiwa korporasi paling penting dalam industri energi di tahun 2025.
Perubahan besar di tubuh FUTR terjadi setelah PT Aurora Dhana Nusantara atau Ardhantara resmi menjadi pemegang saham pengendali baru. Ardhantara mengakuisisi 45 persen saham atau setara 2.985.998.000 lembar yang sebelumnya dimiliki oleh PT Digital Futurama Global. Transaksi tersebut dilakukan pada 9 September 2025 dengan harga Rp 11 per saham. Dengan kepemilikan ini, Ardhantara berhak menentukan arah bisnis FUTR di masa depan. Tidak hanya itu, pengendali baru juga berencana menjalankan berbagai aksi korporasi untuk memperkuat posisi perusahaan di industri energi nasional. Perubahan kepemilikan ini menambah daftar panjang emiten energi yang dalam tahun ini berganti pengendali. Bagi pasar, langkah ini dianggap mengejutkan sekaligus menandai babak baru dalam perjalanan bisnis FUTR.
“Baca juga: BBM Pertamina Ditolak? Ini Tanggapan Panas Bahlil soal Vivo dan BP yang Batal Beli!”
Selain Ardhantara, nama Geremy Gandhi Mansukhani juga ikut menjadi sorotan karena disebut sebagai penerima manfaat akhir atau ultimate beneficial owner dari kepemilikan saham FUTR. Geremy diketahui merupakan figur penting dari PT Raka Energi Mandiri yang memiliki pengalaman dalam industri energi. Keterlibatannya dinilai akan membawa arah baru bagi perusahaan mengingat rekam jejaknya yang cukup panjang di sektor energi berkelanjutan. Publik menilai bahwa pengendali baru dengan latar belakang yang kuat akan mampu mengarahkan FUTR untuk berkembang lebih jauh. Sosok ini sekaligus memberikan keyakinan kepada investor bahwa strategi perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek namun juga pada keberlanjutan bisnis. Kehadiran Geremy menjadi faktor kunci dalam menentukan langkah transformasi yang akan dijalankan perseroan.
“Simak juga: Isu Retak! Putri Tanjung Bikin Geger Usai Hapus Foto Pernikahan dengan Guinandra”
Tonny Agus Mulyantono selaku Direktur Utama menegaskan bahwa arah baru FUTR akan difokuskan sebagai holding energi hijau. Rencana ini mencakup penyertaan saham di entitas operasional serta pengembangan struktur pemodalan yang mendukung proyek energi baru terbarukan. FUTR di bawah kendali Ardhantara akan diarahkan untuk menjadi induk yang memayungi berbagai proyek energi berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan tren global yang semakin menekankan pada transisi energi ramah lingkungan. Dengan strategi tersebut FUTR diharapkan mampu berperan besar dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang serius dalam pengembangan energi bersih. Keputusan menjadikan FUTR sebagai holding energi hijau dinilai sejalan dengan target pemerintah dalam mempercepat bauran energi baru terbarukan.
Kabar mengenai akuisisi saham FUTR dan hadirnya pengendali baru membuat pasar modal Indonesia bergejolak. Saham perusahaan yang sempat melonjak hingga 594 persen dalam tiga bulan terakhir kini tengah dalam posisi disuspensi sejak 26 September 2025. Investor menanti kejelasan mengenai kelanjutan aksi korporasi terutama rights issue yang akan dijalankan. Bagi investor lama kabar ini bisa menjadi peluang sekaligus tantangan karena arah baru perseroan membawa risiko sekaligus potensi keuntungan besar. Pasar menilai strategi menjadikan FUTR sebagai holding energi hijau akan memberikan prospek cerah jika eksekusi dilakukan konsisten. Meski saat ini perdagangan saham sedang dihentikan, antusiasme investor tidak berkurang. Banyak yang percaya kehadiran Ardhantara dan Geremy Gandhi Mansukhani mampu memberikan arah baru yang lebih menjanjikan bagi masa depan perseroan.
Artikel ini bersumber dari www.cnbcindonesia.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di sustainabilitypioneers
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
sustainabilitypioneers – Pertamina kembali menjadi sorotan publik setelah Vivo dan BP-AKR membatalkan rencana pembelian base fuel yang sebelumnya telah disepakati. Rencana…
sustainabilitypioneers – Gempabumi yang mengguncang Kabupaten Sumenep pada Selasa malam 30 September lalu kembali membuka catatan panjang tentang potensi bencana di…
sustainabilitypioneers – Prakiraan cuaca hari ini Selasa 30 September 2025 kembali menjadi perhatian publik seiring peralihan musim ke penghujan. Badan Meteorologi…
sustainabilitypioneers – Pertamina kembali menjadi pusat perhatian publik seiring kabar rencana Shell untuk melepas jaringan SPBU di Indonesia pada 2026. Perusahaan…
sustainabilitypioneers – Tony Blair kembali menjadi sorotan dunia setelah Gedung Putih dikabarkan mendukung dirinya untuk memimpin pemerintahan sementara di Gaza.…
sustainabilitypioneers – Netanyahu menciptakan momen mengejutkan saat menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum PBB. Di tengah ruangan yang sebagian besar kursinya…