sustainabilitypioneers – Biodiesel B40 siap dirilis pada tahun ini dan diharapkan dapat mendorong percepatan transisi energi di Indonesia. Program ini merupakan langkah besar dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sekaligus meningkatkan penggunaan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Dengan mengusung campuran 40 persen bahan bakar nabati (BBN) dan 60 persen minyak solar, biodiesel B40 diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target penggunaan energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.
Biodiesel B40, menurut Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Cuk Supriyadi Ali Nandar, akan menjadi salah satu solusi untuk mencapai target bauran energi terbarukan. Target tersebut merupakan bagian dari Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014. Dimana peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan menurunkan ketergantungan pada energi fosil.
Cuk menambahkan bahwa B40, dengan komposisi bahan bakar nabati yang ramah lingkungan, mampu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berbahaya bagi iklim. Bahan bakar ini dapat menurunkan emisi partikulat, serta mendukung tujuan Indonesia dalam penurunan emisi karbon dioksida. Selain itu, penggunaan biodiesel B40 sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Baca juga: NASA Identifikasi Lubang Hitam Raksasa dari Era Awal Semesta”
Indonesia memiliki beragam tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel. Dengan lebih dari 40 jenis tanaman yang berpotensi digunakan untuk produksi biodiesel. Namun, hingga saat ini, minyak sawit masih menjadi bahan baku utama untuk biodiesel B40 di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan minyak sawit yang melimpah dan harga yang relatif terjangkau. Menjadikannya pilihan yang ideal untuk bahan bakar nabati.
Meskipun demikian, pemerintah Indonesia terus mendorong riset dan pengembangan untuk diversifikasi bahan baku biodiesel. Tanaman lain seperti jarak pagar juga sedang dalam tahap penelitian untuk dijadikan bahan baku alternatif yang lebih murah dan berkelanjutan. Program diversifikasi bahan baku ini menjadi salah satu prioritas untuk memastikan keberlanjutan penggunaan bahan bakar nabati dalam jangka panjang.
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa penerapan biodiesel B40 akan dimulai pada 1 Januari 2025. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional dan mencapai swasembada energi. Kebijakan ini juga mendukung pencapaian target pemerintah untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2060.
Dengan peningkatan kadar biodiesel dari B35 menjadi B40, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Diharapkan juga kita bisa mendukung pencapaian tujuan pengurangan emisi karbon dioksida. Pemerintah juga merencanakan untuk meningkatkan penggunaan biodiesel ke B50 pada tahun 2026. Ini sebagai langkah lebih lanjut dalam transisi energi yang berkelanjutan.
“Simak juga: Kebakaran Hebat di Los Angeles, Kawasan Elit Hangus Dilalap Api”
Keberhasilan penerapan B40 di Indonesia juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian, khususnya dalam hal menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan. Industri biodiesel diharapkan dapat terus berkembang, seiring dengan semakin meningkatnya penggunaan bahan bakar nabati. Selain itu, penerapan B40 juga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar fosil, yang pada gilirannya akan memperbaiki neraca perdagangan energi Indonesia.
Dengan demikian, Biodiesel B40 bukan hanya sekadar solusi untuk transisi energi, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi nasional, mendukung pembangunan ekonomi, dan mencapai tujuan pengurangan emisi yang lebih ramah lingkungan.
sustainabilitypioneers – Yunani Pertimbangkan Energi Nuklir sebagai bagian dari strategi jangka panjang menuju emisi nol bersih atau net-zero. Pengumuman ini datang…
sustainabilitypioneers – Mesir Teken Proyek Surya 1 GW senilai 600 juta dolar AS dengan perusahaan energi asal Norwegia Scatec sebagai bagian…
sustainabilitypioneers – Paket Pembiayaan Hijau kini hadir sebagai komitmen nyata dari Bank Dunia dalam mendukung upaya Indonesia menuju masa depan energi…
sustainabilitypioneers – MEGABUILD Indonesia 2025 menjadi ajang penting yang menghadirkan inovasi terbaru dalam dunia konstruksi dan arsitektur, terutama dalam ranah hunian…
sustainabilitypioneers – NEERI Luncurkan Sustainovate 2025 sebagai sebuah inisiatif progresif untuk merespons berbagai tantangan lingkungan global melalui teknologi mutakhir. Kompetisi terbuka…
sustainabilitypioneers – Proyek Energi Surya Terapung Cirata menjadi sorotan utama dalam pengembangan energi terbarukan di Asia Tenggara. Proyek ini merupakan hasil…