Sustainable Living

Pupuk Kaltim Berinovasi Hijau: Dari Konservasi hingga Pengembangan Energi Terbarukan

sustainabilitypioneers – Pupuk Kaltim berinovasi hijau dengan terus memimpin dalam inisiatif keberlanjutan dan inovasi lingkungan yang berkelanjutan. Baru-baru ini, perusahaan ini meraih penghargaan Best of The Best Indonesia Green Award (IGA) 2025 dari La Tofi School of Social Responsibility. Penghargaan ini mengakui kontribusi besar Pupuk Kaltim dalam memadukan keberlanjutan dan inovasi dalam setiap kegiatan operasionalnya. Pada tahun ini, Pupuk Kaltim juga sukses meraih penghargaan dalam 11 kategori nasional. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Penghargaan Prestisius dan Dedikasi untuk Keberlanjutan

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, menyatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan hasil dari kolaborasi dan kerja keras seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan. “Keberhasilan ini mencerminkan kepemimpinan perusahaan dalam inovasi lingkungan, serta pendekatan strategis dan kolaboratif yang menjadikan Pupuk Kaltim sebagai pelopor keberlanjutan di Indonesia,” ungkapnya. Penghargaan ini memperkuat posisi Pupuk Kaltim sebagai perusahaan yang fokus pada integrasi prinsip keberlanjutan di seluruh aktivitas operasional.

“Baca juga: Perusahaan Energi Terbarukan Indonesia: Solusi Menuju Masa Depan Berkelanjutan”

Strategi Keberlanjutan melalui Inovasi Lingkungan

Dalam menjalankan strategi keberlanjutan, Pupuk Kaltim mengedepankan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Salah satu langkah besar yang telah dilakukan adalah pengembangan Roadmap CSR untuk Keberlanjutan Lingkungan. Hal ini demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama di bidang lingkungan. Dengan menggunakan Life Cycle Assessment, Pupuk Kaltim dapat mengukur jejak karbon dari produksi hingga distribusi produk. Mereka juga bisa merancang strategi pengurangan emisi yang lebih efektif.

Selain itu, perusahaan ini juga meluncurkan berbagai program lingkungan yang berdampak signifikan. Di antaranya adalah Community Forest yang bertujuan untuk menanam 10 juta pohon hingga tahun 2030. Program Ecowisata Mangrove Telok Bangko yang menggabungkan pelestarian mangrove dan pengembangan wisata berbasis masyarakat turut mendapat perhatian khusus. Pupuk Kaltim juga turut mengembangkan media terumbu buatan dari limbah industri Bottom Ash untuk membantu pelestarian ekosistem laut.

“Simak juga: Kasus HGB Pagar Laut: Mahfud MD Ajukan Langkah Hukum”

Inovasi Teknologi untuk Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan

Pupuk Kaltim juga tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi energi. Salah satunya adalah penerapan teknologi Megaclean di Utility Pabrik-2. Teknologi ini dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan mendukung penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.

Pupuk Kaltim meluncurkan program Generating Renewable Energy and Efficient Charging for Green Electric Public Transportation (GREEN GEAR), yang memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dalam operasional perusahaan. Program ini juga bertujuan untuk mengurangi jejak karbon perusahaan, sekaligus mendukung transisi ke masa depan yang lebih hijau.

Penerapan Teknologi Digital untuk Edukasi Masyarakat

Sebagai bagian dari tanggung jawabnya terhadap lingkungan, Pupuk Kaltim memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan informasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Teknologi digital ini membantu Pupuk Kaltim dalam menyampaikan berbagai informasi penting terkait dengan upaya konservasi dan keberlanjutan yang dapat dilakukan oleh masyarakat.

Dengan inovasi-inovasi yang berkelanjutan, Pupuk Kaltim terus berupaya untuk memberikan manfaat yang besar, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan secara luas. Penghargaan yang diterima semakin memperkuat posisi Pupuk Kaltim sebagai salah satu pelopor industri hijau yang memberikan dampak positif yang nyata.

Recent Posts

Lebih dari Sekadar Pepohonan: Konsep Green Building yang Berkelanjutan

sustainabilitypioneers – Konsep Green Building bukan hanya tentang memiliki banyak pepohonan di sekitar gedung. Seringkali, orang berpikir bahwa Green Building hanya…

3 hours ago

Transisi Energi 2025: Menggali Tren EV, PLTS, dan Pembangkit Nuklir di Era Baru

sustainabilitypioneers – Transisi Energi 2025 akan menjadi titik balik penting dalam upaya dunia mengatasi tantangan perubahan iklim. Di tengah ketidakpastian politik…

1 day ago

Tantangan Lingkungan Hidup 2025: Apa yang Harus Kita Hadapi?

sustainabilitypioneers – Tantangan Lingkungan Hidup 2025 menjadi sorotan utama di awal tahun ini, terutama di Indonesia, yang menghadapi dampak serius dari…

2 days ago

Transisi Energi Tertunda: G7 Masih Dukung Bahan Bakar Fosil

sustainabilitypioneers – Transisi energi tertunda, meskipun negara-negara G7 berjanji untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi…

3 days ago

Indonesia Terima Hibah Rp 248,8 Miliar untuk Percepat Transisi Energi Bersih dari UE dan Perancis

sustainabilitypioneers – Indonesia terima hibah senilai 14,7 juta euro atau sekitar Rp 248,8 miliar dari Uni Eropa (UE) dan Perancis untuk…

4 days ago

Mengintip 10 Tren Konstruksi 2025: Perubahan Besar dengan Teknologi dan Solusi Ramah Lingkungan

sustainabilitypioneers – 10 Tren Konstruksi 2025 menunjukkan bagaimana sektor konstruksi semakin dipengaruhi oleh inovasi teknologi dan pendekatan yang lebih ramah…

5 days ago