sustainabilitypioneers – Princeton Digital Group (PDG) terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dengan meningkatkan investasi hijau di Indonesia. Pada Maret 2025, perusahaan ini mengonversi green loan senilai 105 juta dolar AS (sekitar Rp 1,68 triliun) untuk mendukung pembangunan pusat data JC2 di Jakarta. Langkah ini sejalan dengan tujuan PDG untuk mengembangkan infrastruktur pusat data yang lebih ramah lingkungan dan mendukung ekonomi digital Indonesia secara berkelanjutan.
Dengan kerja sama bersama PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank UOB Indonesia, pembiayaan ini menjadi bagian dari Green Financing Framework yang diterapkan PDG pada 2024. PDG berupaya untuk tidak hanya menciptakan infrastruktur digital yang lebih efisien, tetapi juga mengintegrasikan prinsip keberlanjutan yang mendalam pada setiap aspek operasionalnya.
Langkah penting ini merupakan bagian dari Green Financing Framework yang diterapkan oleh PDG pada 2024. Green loan yang diperoleh PDG ini mengacu pada Green Loan Principles (GLP) yang diakui secara internasional. Dalam pembiayaan ini, PDG bekerja sama dengan PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank UOB Indonesia yang bertindak sebagai koordinator green loan. Kerja sama ini menegaskan komitmen PDG dalam membangun infrastruktur yang lebih berkelanjutan dan mendukung transformasi digital di Indonesia.
Menurut Rangu Salgame, Chairman, CEO, dan Co-founder PDG, pengalihan green loan menjadi green financing ini menegaskan betapa pentingnya keberlanjutan dalam pengembangan infrastruktur pusat data. “Green financing sangat penting untuk pengembangan infrastruktur rendah karbon demi ketahanan lingkungan jangka panjang,” ujar Salgame dalam keterangan pers. Menurutnya, keberlanjutan dan kecerdasan buatan (AI) akan berkembang pesat dengan dukungan pembiayaan yang ramah lingkungan.
“Baca juga: Hibah Penelitian Transisi Energi: Indonesia dan Australia Tingkatkan Kolaborasi”
Pusat data JC2 yang sedang dibangun berlokasi di Jabodetabek dan menjadi fasilitas pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi BCA Green Mark Platinum dari Building and Construction Authority (BCA) Singapura pada 2023. Sertifikasi ini diberikan berkat upaya luar biasa yang dilakukan untuk memastikan efisiensi energi, kelestarian lingkungan, dan inovasi yang diterapkan dalam pembangunan pusat data.
Salgame menambahkan, pusat data JC2 dirancang dengan sistem daya modular yang hemat energi serta sistem pendingin yang efisien. Pusat data ini juga menawarkan kapasitas bertenaga biomassa bagi pelanggannya, yang pertama kali diterapkan di Indonesia. Penerapan energi biomassa di pusat data ini sejalan dengan visi PDG untuk mendukung Indonesia mencapai target net-zero.
Dengan total pembiayaan green loan mencapai 675 juta dolar AS (sekitar Rp 10,8 triliun), PDG terus berkomitmen. PDG berfokus pada pembangunan infrastruktur digital berkelanjutan di Asia, khususnya Indonesia. Pusat data ramah lingkungan akan mendukung ekspansi ekonomi digital Indonesia. Ekonomi digital Indonesia kini menjadi kekuatan utama dalam perekonomian negara.
Ekspansi infrastruktur data di Indonesia semakin mendesak mengingat tingginya permintaan terhadap layanan berbasis data. Melalui proyek ini, PDG ingin menciptakan solusi yang tidak hanya bermanfaat bagi pelanggan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, pusat data ini akan mendukung kebutuhan ekosistem digital Indonesia secara lebih efisien dan berkelanjutan.
PDG telah lama berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur digital yang mendukung keberlanjutan dan ramah lingkungan. Dengan melibatkan teknologi terbaru dalam desain pusat data, perusahaan ini berusaha untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu aspek penting dalam proyek ini adalah penggunaan energi terbarukan dan pengurangan jejak karbon pusat data yang dibangun.
Pembangunan pusat data yang menggunakan energi terbarukan tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi jangka panjang. Dengan investasi yang tepat dan teknologi yang efisien, PDG berusaha untuk menciptakan pusat data yang tidak hanya efisien secara energi, tetapi juga ramah terhadap lingkungan sekitar.
Ekonomi digital Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kebutuhan terhadap pusat data yang dapat mendukung operasi digital seperti cloud computing, big data, dan AI semakin meningkat. Proyek JC2 yang dibangun oleh Princeton Digital Group (PDG) menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan ini, dengan tambahan keuntungan berupa komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Sebagai pusat data ramah lingkungan, JC2 mendukung perusahaan dalam mengembangkan teknologi digital dan pencapaian target pengurangan emisi karbon. JC2 juga berperan dalam mencapai net-zero Indonesia pada 2060.
Dengan investasi hijau berkelanjutan dan energi biomassa, Princeton Digital Group mendukung infrastruktur digital Indonesia yang lebih hijau dan efisien. Langkah ini menunjukkan kontribusi sektor teknologi dalam mengatasi perubahan iklim global.
sustainabilitypioneers – Mengubah limbah menjadi biochar adalah inovasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi…
sustainabilitypioneers – Mengoptimalkan Energi Gravitasi menjadi salah satu cara inovatif untuk menghasilkan listrik. Dengan memanfaatkan potensi energi dari benda yang dijatuhkan,…
sustainabilitypioneers – Energi Thermoelektrik adalah teknologi yang dapat mengubah perbedaan suhu menjadi listrik. Konsep ini berfokus pada pemanfaatan panas yang ada…
sustainabilitypioneers – Pembangkit listrik biomassa menjadi salah satu solusi inovatif untuk menghasilkan energi ramah lingkungan. Menggunakan limbah organik, teknologi ini…
sustainabilitypioneers – Sistem pengumpulan air hujan semakin populer sebagai solusi ramah lingkungan dan hemat biaya. Dengan sistem ini, air hujan yang…
sustainabilitypioneers – Revolusi energi terdesentralisasi telah mengubah cara kita melihat dan menggunakan energi. Sistem energi terdistribusi menjadi solusi yang semakin populer…