sustainabilitypioneers – Pemerintah Tegaskan Komitmen Ekonomi Hijau pada COP 29 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan. Indonesia kembali menunjukkan tekadnya untuk berperan aktif dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan pengurangan emisi karbon. Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan komitmen kuat dalam memperkuat kerja sama internasional untuk mengatasi krisis iklim yang tengah mengancam planet ini.
Pada kesempatan ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq menekankan bahwa Indonesia tidak hanya berfokus pada pencapaian target Kesepakatan Paris 2015, tetapi juga pada langkah nyata yang dapat mendukung transisi ekonomi hijau secara berkelanjutan. “Keikutsertaan Indonesia di COP29 menegaskan tekad kami untuk berfokus pada kemitraan yang saling menguntungkan, bukan sekadar bergantung pada bantuan internasional,” jelas Hanif. Pernyataan ini menggambarkan komitmen Indonesia untuk mendorong peran serta sektor swasta dan masyarakat dalam mendukung kebijakan iklim yang lebih baik.
Salah satu aspek utama yang dibahas dalam COP29 adalah perdagangan karbon. Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa Indonesia menganggap perdagangan karbon sebagai instrumen utama dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Negara ini telah mengadopsi mekanisme Mutual Recognition Arrangement (MRA) dengan Jepang, sebagai bagian dari implementasi Pasal 6.2 Perjanjian Paris. “Pasar karbon harus mendukung target pengurangan emisi, bukan sekadar kepentingan ekonomi,” ujar Hanif.
Selain itu, Indonesia juga berencana untuk mempercepat pemanfaatan energi terbarukan melalui pengembangan Sertifikat Pengurangan Emisi Indonesia (SPEI), yang menjadi standar sertifikasi emisi karbon. Pemerintah Indonesia menargetkan roadmap perdagangan karbon dapat selesai dalam waktu tiga bulan mendatang. Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar Indonesia untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi fosil.
Dalam sesi plenary, Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan terus melanjutkan komitmen untuk aksi iklim yang telah ditetapkan sebelumnya. “Presiden Prabowo berkomitmen meningkatkan aksi iklim dan melanjutkan kebijakan yang sudah ada,” kata Hashim.
Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat, sambil memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap berada di jalur yang ramah lingkungan. “Kami menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% dengan tetap mengedepankan pembangunan yang ramah lingkungan. Kami juga berusaha untuk menghindari emisi karbon hingga 1 miliar ton,” tambahnya.
“Simak juga: REFO Luncurkan GSIS 2025, Ajak Pendidik Jelajahi Potensi AI dalam Pendidikan”
Sektor keuangan juga memiliki peran penting dalam mendukung perubahan iklim yang berkelanjutan. Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, menjelaskan peran perbankan dalam agenda perubahan iklim. “Bank Mandiri berkomitmen memimpin inovasi pembiayaan berkelanjutan dan memanfaatkan kekuatan sumber daya alam Indonesia,” jelas Darmawan.
Bank Mandiri dan sektor perbankan lainnya akan semakin besar dalam pembiayaan proyek ramah lingkungan. Langkah ini mendukung komitmen Indonesia mengembangkan ekonomi hijau. Ekonomi hijau ini akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Pemerintah Indonesia juga menargetkan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan biomassa. Selain itu, Indonesia juga berencana membangun jaringan pintar ramah lingkungan yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tak hanya itu, Indonesia juga berencana merevitalisasi 12 juta hektare hutan yang rusak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan ekosistem dan mengurangi emisi karbon.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah optimis bahwa pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan bisa berjalan berdampingan. Pemerintah Indonesia yakin bahwa keberhasilan transisi menuju ekonomi hijau akan berkontribusi positif bagi keberlanjutan planet ini dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia.
sustainabilitypioneers – Proyek energi hijau di Amerika Serikat saat ini menghadapi ancaman besar terkait pendanaannya. Departemen Energi AS tengah mempertimbangkan untuk…
sustainabilitypioneers – Carbon Capture and Storage (CCS) adalah solusi teknologi yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh…
sustainabilitypioneers – Potensi Hidrogen Hijau sebagai bahan bakar alternatif semakin diperhitungkan dalam upaya mengatasi krisis energi global. Dengan menggunakan energi terbarukan,…
sustainabilitypioneers – Mengubah limbah menjadi biochar adalah inovasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi…
sustainabilitypioneers – Mengoptimalkan Energi Gravitasi menjadi salah satu cara inovatif untuk menghasilkan listrik. Dengan memanfaatkan potensi energi dari benda yang dijatuhkan,…
sustainabilitypioneers – Energi Thermoelektrik adalah teknologi yang dapat mengubah perbedaan suhu menjadi listrik. Konsep ini berfokus pada pemanfaatan panas yang ada…