Paten Hijau, Solusi Bisnis: Mengapa Perusahaan Ramah Lingkungan Lebih Minim Risiko Kredit

sustainabilitypioneers – Paten hijau menjadi salah satu indikator yang semakin dihargai di dunia bisnis. Seiring dengan meningkatnya kesadaran terhadap isu-isu lingkungan, inovasi hijau yang tercermin dalam paten-paten hijau telah mendapatkan perhatian yang signifikan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Universitas Teknologi Queensland (QUT), perusahaan yang memiliki paten hijau cenderung memiliki risiko kredit yang lebih rendah dan peringkat kredit yang lebih tinggi. Studi ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana pasar keuangan. Terkhusus pasar credit default swap (CDS), merespons inovasi yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Studi Mengenai Paten Hijau dan Risiko Kredit

Credit default swap (CDS) adalah kontrak keuangan yang memungkinkan investor untuk menukar risiko kredit mereka dengan pihak lain. Dalam konteks ini, CDS menjadi alat yang digunakan untuk mengukur dan mengelola risiko kredit suatu perusahaan. Sebuah studi yang menganalisis dampak paten hijau terhadap CDS perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa perusahaan dengan lebih banyak paten hijau cenderung memiliki risiko kredit yang lebih rendah. Hasil studi ini sangat penting, terutama bagi investor dan analis yang berfokus pada pengelolaan risiko dalam portofolio investasi mereka.

Inovasi ini sendiri merupakan bentuk perlindungan terhadap inovasi yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa contoh inovasi hijau yang dapat dipatenkan antara lain adalah teknologi yang berfokus pada efisiensi energi, pencegahan polusi, daur ulang, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Inovasi-inovasi ini semakin diperhatikan oleh pasar karena pentingnya peran mereka dalam mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak.

“Baca juga: Hilirisasi Ekonomi Biru: Solusi Baru untuk Pemberdayaan Masyarakat”

Mengapa Paten Hijau Memengaruhi Risiko Kredit?

Menurut studi yang dilakukan oleh Dr. Sohanur Rahman dari QUT, analisis terhadap 4.532 perusahaan di AS selama periode 2002 hingga 2020 menunjukkan bahwa pasar kredit memperhitungkan keberadaan paten hijau saat menentukan harga CDS. Artinya, perusahaan yang memiliki paten hijau tidak hanya dianggap berinovasi dalam bidang lingkungan. Tetapi juga dianggap lebih stabil dalam hal finansial dan memiliki prospek jangka panjang yang lebih baik.

Dalam hal ini, inovasi hijau berperan penting dalam meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di mata investor. Peringkat kredit yang lebih tinggi biasanya berhubungan dengan perusahaan yang lebih dipercaya dalam membayar kewajibannya, sehingga mereka lebih sedikit mengalami kegagalan pembayaran utang. Hal ini tentu berdampak pada harga CDS, yang lebih rendah bagi perusahaan yang memiliki lebih banyak paten hijau.

Secara ekonomis, perusahaan dengan lebih banyak inovasi ini tercatat memiliki premi CDS yang lebih rendah. Ini dinilai dengan jangka waktu lima, tiga, dan satu tahun dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki paten hijau. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang terlibat dalam inovasi hijau tidak hanya memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan mereka, yang pada akhirnya berhubungan langsung dengan harga CDS mereka.

“Simak juga: Pajak Coretax 2025: 10 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui!”

Pengaruh Pengungkapan Lingkungan Terhadap CDS

Studi ini juga menyoroti perbedaan dampak antara pengungkapan lingkungan yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan dengan pengungkapan lingkungan yang dipicu oleh faktor eksternal, seperti media. Pengungkapan lingkungan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan terbukti memberikan efek positif terhadap hubungan antara inovasi hijau dan sebaran CDS. Ini berarti bahwa perusahaan yang secara aktif mengungkapkan upaya-upaya hijau mereka dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kemampuan mereka untuk mengelola risiko dan berinovasi di masa depan.

Sebaliknya, pengungkapan lingkungan yang tidak sukarela—misalnya, yang dipicu oleh kritik atau pemberitaan negatif di media—justru dapat berdampak negatif terhadap hubungan ini. Hal ini karena investor dapat menganggap bahwa perusahaan hanya merespons tekanan eksternal daripada berinisiatif untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pengungkapan yang dilakukan dengan cara yang terbuka dan jujur sangat penting untuk membangun kepercayaan pasar.

Penilaian Pasar terhadap Inovasi Hijau

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi inovasi hijau, paten hijau kini menjadi ukuran penting dalam penilaian pasar terhadap sebuah perusahaan. Bukan hanya sebagai alat untuk memitigasi dampak lingkungan, paten hijau juga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan peluang pasar yang muncul dari kesadaran lingkungan yang terus berkembang.

Analisis yang dilakukan oleh Dr. Rahman menunjukkan bahwa investor kini lebih memperhatikan potensi jangka panjang dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam inovasi hijau. Mengingat perubahan iklim dan isu lingkungan lainnya semakin mendominasi pembicaraan global. Disini perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan dan inovasi hijau dipandang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Ini dipandang dari segi regulasi, teknologi, maupun kebutuhan konsumen.

Dengan demikian, paten hijau bukan hanya sekadar simbol dari komitmen terhadap lingkungan. Tetapi juga indikator penting yang menunjukkan stabilitas finansial dan risiko kredit yang lebih rendah bagi perusahaan.