sustainabilitypioneers – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia jamin bahwa pasokan energi selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 akan lancar. Hal ini mencakup berbagai sektor, termasuk pasokan bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), gas bumi, dan kelistrikan. Menurut Bahlil, pihaknya telah meninjau langsung persiapan Posko Nataru 2024/2025 dan memastikan pasokan energi akan mencukupi kebutuhan masyarakat yang merayakan libur akhir tahun.
Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah telah mempersiapkan empat aspek utama untuk memastikan pasokan energi yang lancar selama Nataru 2024/2025. Pertama, memastikan ketersediaan BBM yang cukup, khususnya di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Bahlil menegaskan bahwa meskipun kondisi geografis di wilayah-wilayah tersebut cukup menantang, distribusi BBM akan tetap berjalan dengan baik.
Kedua, pemerintah juga memastikan pasokan listrik yang stabil untuk mendukung kelancaran berbagai kegiatan selama Nataru. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada gangguan pasokan listrik selama perayaan Nataru, sehingga masyarakat dapat merayakan liburan dengan nyaman,” kata Bahlil.
“Baca juga: Menikmati Pesona Pantai Kuta: Dari Desa Nelayan Hingga Objek Wisata Ikonik Bali”
Selain BBM dan listrik, aspek ketiga yang menjadi perhatian Bahlil adalah ketersediaan LPG. Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan PT Pertamina telah mempersiapkan distribusi LPG agar tidak ada gangguan. Karena ini bisa menghambat kelancaran perayaan Nataru. Bahlil menambahkan, pemerintah juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi potensi bencana alam. Dalam hal ini seperti gerakan tanah dan aktivitas gunung berapi, yang berpotensi mengganggu distribusi energi. “Kami berharap, meskipun ada potensi ancaman bencana alam, pasokan energi tetap dapat berjalan lancar,” ungkapnya.
Bahlil juga menekankan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), untuk memastikan distribusi energi yang merata di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah yang rawan bencana.
“Simak juga: Keindahan Laut dan Kasih Sayang Ibu: Koleksi Busana Ibu-Anak yang Menyentuh Hati”
BPH Migas dan Pertamina, sebagai bagian dari Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2024/2025, telah menyiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan untuk mendukung kelancaran distribusi energi. Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, mengungkapkan bahwa telah ada penyiagaan 115 Terminal BBM, 7.786 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 414 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN), serta fasilitas-fasilitas lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Ketahanan stok BBM dipastikan aman dengan stok yang mencapai 18 hingga 20 hari, baik untuk gasoline, gas oil, kerosene, maupun avtur.
Selain itu, untuk ketersediaan LPG, Kementerian ESDM bersama Pertamina juga telah menyiagakan 32 Terminal LPG, 740 SPPBE, dan 6.478 agen LPG di seluruh wilayah Indonesia. Pasokan LPG dipastikan stabil dengan ketahanan stok yang cukup, mencapai 17,12 hari. Stok ini akan dipertahankan dalam kondisi stabil selama periode Nataru, dan agen serta pangkalan LPG akan beroperasi 24 jam di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi.
Selain BBM dan LPG, distribusi gas bumi dan pasokan listrik juga menjadi perhatian utama. Dalam hal ini, Kementerian ESDM memproyeksikan bahwa distribusi gas bumi akan mencukupi kebutuhan masyarakat selama Nataru. Diperkirakan konsumsi gas bumi akan mencapai 853 billion British Thermal Unit per day (BBTUD). Gas bumi akan disalurkan kepada pelanggan komersial, industri, dan rumah tangga, termasuk untuk sektor kelistrikan yang melibatkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
PLN juga menjamin kelancaran pasokan listrik untuk seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur. Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi listrik, PLN telah meningkatkan kesiagaan unit kerja dan memperkuat sistem kelistrikan di berbagai wilayah. Prosedur siaga telah diterapkan untuk menghadapi peningkatan kebutuhan listrik selama libur Nataru.
Di samping itu, BPH Migas juga mengantisipasi potensi gangguan dalam distribusi LPG yang disebabkan oleh kemacetan arus kendaraan. Untuk itu, semua jalur distribusi LPG telah diperhitungkan dengan matang, termasuk jalur pengiriman yang berpotensi terganggu oleh kemacetan. SPPBE telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, dengan pengiriman LPG yang diprioritaskan untuk wilayah dengan permintaan tinggi.
Untuk meningkatkan responsibilitas dan layanan kepada masyarakat, Kementerian ESDM dan Pertamina juga mengoptimalkan layanan Call Center di nomor 135 dan 136. Layanan ini bertujuan mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi terkait pasokan LPG dan melaporkan permasalahan yang mungkin terjadi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Menteri ESDM jamin pasokan energi selama Nataru 2024/2025. Pemerintah telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan energi akan terjamin dengan baik selama periode liburan.
sustainabilitypioneers – Perusahaan energi terbarukan Indonesia semakin menunjukkan peran penting dalam mewujudkan transisi menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.…
sustainabilitypioneers – Swasembada pangan dan energi menjadi dua sektor penting yang harus diperhatikan untuk menunjang ketahanan nasional. PT Wijaya Karya (Persero)…
sustainabilitypioneers – Inovasi Hijau PT Vale terus menjadi sorotan, terutama dalam mendukung agenda nasional menuju karbon rendah. PT Vale Indonesia Tbk…
sustainabilitypioneers – Hijaukan apartemen Anda adalah langkah sederhana yang bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kesejahteraan Anda. Sebagai penghuni apartemen,…
sustainabilitypioneers – Inovasi Hijau PTPP menjadi sorotan utama dalam proyek pembangunan Tol Semarang-Demak, terutama dengan diterapkannya penggunaan bambu sebagai salah satu…
sustainabilitypioneers – PLTS Terapung di Danau Singkarak menjadi sorotan sebagai langkah inovatif menuju penggunaan energi bersih di Indonesia. Proyek ini melibatkan…