sustainabilitypioneers – Gaya hidup ramah lingkungan kini semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang, khususnya dalam hal pemanfaatan energi bersih. Salah satu langkah penting dalam menciptakan kehidupan yang lebih hijau adalah mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang tidak terbarukan. Penggunaan energi listrik, yang menjadi kebutuhan pokok di rumah tangga dan industri, sering kali bergantung pada bahan bakar fosil seperti batu bara, gas alam, dan minyak bumi, yang memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Untuk itu, pemanfaatan energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, menjadi alternatif yang efektif dan ramah lingkungan.
Ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang memperburuk pemanasan global dan perubahan iklim. Menurut laporan statistik PLN, penggunaan bahan bakar fosil terus meningkat. Misalnya, penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik meningkat 2,69% pada 2021, sementara penggunaan bahan bakar minyak juga mengalami kenaikan 15,76%. Dampak dari eksploitasi berlebihan ini semakin terasa dalam bentuk kerusakan lingkungan, seperti polusi udara dan perubahan iklim yang ekstrem.
Untuk mengurangi dampak buruk ini, penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya menjadi salah satu solusi utama. Energi surya, yang bersifat tidak terbatas dan ramah lingkungan, dapat digunakan secara terus-menerus tanpa khawatir menghabiskan sumber daya. Pemerintah Indonesia pun telah menggiatkan gerakan penggunaan energi terbarukan, dengan penekanan pada pembangkit listrik tenaga surya sebagai solusi cerdas untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Salah satu cara yang paling efektif adalah melalui PLTS Atap, yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan sinar matahari untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka sehari-hari.
“Baca juga: Hati-Hati dengan Dermaroller Murah: Hanya Profesional yang Aman Melakukannya”
PLTS Atap adalah teknologi yang memungkinkan rumah, kantor, atau gedung menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik. Panel surya yang dipasang di atap rumah atau gedung menyerap energi dari matahari dan mengubahnya menjadi listrik melalui modul fotovoltaik. Sistem ini dapat dihubungkan langsung dengan jaringan listrik PLN melalui skema Net Metering, di mana energi yang tidak digunakan dapat diekspor kembali ke jaringan listrik dan menghasilkan kredit yang bisa mengurangi tagihan listrik.
Saat ini, penggunaan PLTS Atap di Indonesia telah menunjukkan angka yang signifikan, terutama di wilayah perkotaan. Gedung-gedung pemerintahan dan industri mulai beralih menggunakan sistem ini untuk mengurangi ketergantungan pada PLN yang sebagian besar menggunakan energi dari bahan bakar fosil. Salah satu contoh adalah Gedung Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM yang telah memasang PLTS Atap dengan kapasitas 20 kWp sejak tahun 2015.
Tak hanya gedung perkantoran, rumah tangga pun kini semakin banyak yang memasang PLTS Atap. Penggunaan teknologi ini tidak hanya mengurangi penggunaan listrik dari PLN, tetapi juga mengurangi tagihan listrik yang biasanya membengkak setiap bulan. Diperkirakan dengan pemasangan PLTS Atap, tagihan listrik rumah tangga bisa berkurang hingga 35%-45%. Pada kondisi cuaca cerah, PLTS dapat menyuplai seluruh kebutuhan listrik rumah tangga, sementara pada cuaca mendung, PLTS tetap dapat memenuhi sekitar 40% dari total kebutuhan energi.
“Simak juga: Ritel Eksklusif Sambut Brand Tas Ramah Lingkungan dari Hong Kong”
Salah satu alasan utama mengapa PLTS Atap menjadi pilihan yang sangat ramah lingkungan adalah kemampuannya dalam mengurangi emisi karbon. Pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) yang berkontribusi pada perubahan iklim. Dengan beralih ke energi surya, kita dapat mengurangi emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer. Setiap kilowatt-hour (kWh) listrik yang dihasilkan dari panel surya mengurangi sekitar 0,8 kg CO2.
Di Indonesia, sektor rumah tangga menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap konsumsi listrik dan emisi karbon. Sebagai negara dengan populasi besar dan tingkat urbanisasi yang pesat, konsumsi listrik rumah tangga diperkirakan akan terus meningkat. Jika tidak dikendalikan, hal ini dapat memperburuk dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk lebih bijak dalam menggunakan energi dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti panel surya.
Kehadiran PLTS Atap memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam mengurangi jejak karbon mereka. Dengan memasang panel surya, setiap rumah tangga atau gedung tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi melalui penghematan biaya listrik, tetapi juga turut serta dalam upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Menjadi bagian dari solusi untuk menjaga bumi dan mengurangi emisi karbon adalah langkah nyata yang bisa dilakukan oleh siapa saja, mulai dari tingkat rumah tangga hingga perusahaan besar.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, biaya instalasi PLTS Atap juga semakin terjangkau. Banyak penyedia layanan dan produk panel surya menawarkan berbagai paket yang disesuaikan dengan kebutuhan listrik rumah tangga atau gedung komersial. Hal ini membuat solusi energi terbarukan ini semakin mudah diakses oleh masyarakat luas.
Penggunaan PLTS Atap adalah bagian dari langkah besar menuju gaya hidup ramah lingkungan. Dimana ini akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan membantu menjaga keberlanjutan bumi. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sambil menikmati manfaat ekonomi yang berkelanjutan.
sustainabilitypioneers – Desalinasi Energi Surya merupakan solusi inovatif dalam mengatasi krisis air bersih, terutama di daerah yang kekurangan sumber air tawar.…
sustainabilitypioneers – Indonesia dan Korea Selatan terus memperkuat kerja sama di sektor energi bersih dan industri kendaraan listrik. Langkah ini bertujuan…
sustainabilitypioneers – Jerman Memimpin Transisi Energi melalui kebijakan yang dikenal sebagai Energiewende. Kebijakan ini berfokus pada peralihan dari energi fosil ke…
sustainabilitypioneers – Mengurangi dampak perubahan iklim melalui transisi energi terbarukan semakin menjadi fokus utama dunia. Negara-negara di seluruh dunia kini berkomitmen…
sustainabilitypioneers – DPR Sebut Gas dan Batu Bara Masih Dibutuhkan RI meskipun Indonesia tengah fokus pada transisi menuju energi hijau. Ketua…
sustainabilitypioneers – Menghemat pengeluaran dengan hidup hijau adalah pilihan yang tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga untuk keuangan pribadi. Banyak…