sustainabilitypioneers – Laboratorium BPOM Kini Ramah Lingkungan menjadi tajuk utama dalam transformasi besar yang sedang dijalankan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pada akhir Juni 2025, sebuah forum bertajuk Green Laboratory diselenggarakan untuk menilai langkah-langkah hijau yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis di bawah naungan BPOM. Forum ini menilai 38 laboratorium dari berbagai daerah dengan fokus pada tiga prinsip utama yaitu efisiensi energi, efisiensi penggunaan air, dan pengelolaan material yang bertanggung jawab. Forum tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan menjadi ajang kompetitif yang mengungkap laboratorium mana saja yang telah benar-benar menerapkan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya. Tidak hanya fasilitas diuji, namun juga budaya kerja, sistem pengelolaan limbah, hingga kualitas udara dalam ruangan ikut dinilai. Transformasi ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam membangun sistem laboratorium yang mendukung keberlanjutan lingkungan tanpa mengurangi akurasi dan integritas pengujian.
Laboratorium BPOM Kini Ramah Lingkungan dibuktikan dengan hasil evaluasi yang mencengangkan. Dari 38 laboratorium yang ikut dalam forum Green Laboratory, hanya tiga yang berhasil meraih penghargaan tertinggi. Ketiganya berasal dari BBPOM Jakarta, BBPOM Palangka Raya, dan BBPOM Banjarbaru. Ketiga laboratorium ini dinilai unggul dalam menerapkan sistem manajemen energi yang efisien, memanfaatkan teknologi hemat air, serta mengelola limbah laboratorium secara sistematis dan aman. Jakarta, sebagai ibu kota, dinilai berhasil menyeimbangkan kebutuhan pengujian skala besar dengan efisiensi sumber daya. Sementara itu, Palangka Raya dan Banjarbaru mengejutkan banyak pihak karena pencapaian tinggi yang diraih meskipun berasal dari wilayah yang tidak sepadat Jakarta. Fakta ini membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan tidak bergantung pada besar kecilnya wilayah, melainkan pada niat dan strategi eksekusi yang tepat.
“Baca juga: Danantara dan JBIC Jalin Kemitraan Hijau, Dorong Proyek Dekarbonisasi Nasional”
Dalam forum Green Laboratory, seluruh peserta dievaluasi berdasarkan tiga indikator utama yang mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan. Yang pertama adalah efisiensi energi, di mana penggunaan lampu hemat energi, pengatur suhu otomatis, serta sistem monitoring konsumsi listrik menjadi penilaian penting. Indikator kedua adalah pengelolaan air, dengan pengujian terhadap penggunaan keran otomatis, sistem daur ulang air, dan pemantauan penggunaan air harian. Sementara indikator ketiga berfokus pada manajemen material. Hal ini meliputi penggunaan bahan kimia secara tepat, penyimpanan yang aman, serta sistem daur ulang limbah yang ramah lingkungan. Meski belum semua laboratorium mencapai level optimal dalam ketiga aspek tersebut, peningkatan signifikan terlihat di berbagai unit kerja. Laboratorium BPOM telah didorong untuk menerapkan prinsip-prinsip ini sebagai standar baru. Inovasi teknologi lokal dan kebijakan internal mendukung perubahan ini agar dapat diterapkan lebih luas dalam dua tahun mendatang.
Kebijakan forum Green Laboratory bukan hanya uji coba, tapi fondasi kebijakan jangka panjang tingkat nasional. Seluruh laboratorium BPOM ditargetkan menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam dua tahun ke depan. Langkah ini dianggap strategis karena meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan akurasi pengujian laboratorium. Prosedur laboratorium diarahkan memakai perangkat hemat energi dan ramah lingkungan. Petugas laboratorium kini mendapat pelatihan dengan modul lingkungan kerja sehat dan berkelanjutan. Pemerintah berharap BPOM menjadi contoh lembaga lain dalam sistem kerja ramah lingkungan. Kebutuhan teknologi tinggi harus seimbang dengan tanggung jawab ekologis. Inisiatif ini mendapat dukungan dari organisasi lingkungan dan lembaga akademik.
“Simak juga: Panduan Lengkap Belajar Berbasis Proyek: Praktis dan Menyenangkan”
Selama ini, laboratorium pengujian kerap diidentikkan dengan limbah bahan kimia, konsumsi energi tinggi, serta lingkungan kerja yang tertutup. Namun paradigma itu mulai diubah melalui inisiatif Green Laboratory. BPOM ingin menghapus stigma tersebut dan menggantinya dengan wajah baru laboratorium yang ramah lingkungan dan manusiawi. Ruang kerja mulai didesain dengan pencahayaan alami, ventilasi yang baik, serta pengendalian suhu berbasis sensor. Sistem pemantauan digital digunakan untuk mencatat penggunaan energi dan air secara real-time. Tidak hanya sistem yang diubah, tetapi juga pola pikir para pekerja laboratorium. Setiap langkah kerja kini dipikirkan dampaknya terhadap lingkungan. Diharapkan dalam beberapa tahun ke depan, konsep ini akan menyebar hingga ke institusi pendidikan, industri, dan lembaga pengawasan lain. Dengan demikian, transformasi lingkungan tidak lagi menjadi pilihan, tetapi menjadi kebutuhan utama dalam sistem pengujian nasional.
sustainabilitypioneers – Danantara dan JBIC Jalin Kemitraan Hijau dalam langkah strategis untuk mempercepat transisi energi dan pengurangan emisi karbon di Indonesia.…
sustainabilitypioneers – AS Perpanjang Kredit Pajak Hidrogen Hijau hingga 2028 sebagai langkah terbaru pemerintah untuk mengakselerasi transisi energi bersih. Keputusan ini…
sustainabilitypioneers – New Hampshire Potong 50 Persen Dana Energi Terbarukan menjadi sorotan utama dalam dinamika kebijakan energi bersih di Amerika Serikat.…
sustainabilitypioneers – Biofuel dan Hidrogen kini semakin menonjol sebagai solusi utama dalam menghadapi krisis energi global dan perubahan iklim. QNB melihat…
sustainabilitypioneers – Tecno Pova 7 Pro dikenal sebagai simbol kemajuan teknologi di sektor konsumen, namun transisi besar-besaran juga sedang dibutuhkan dalam…
sustainabilitypioneers – Teknologi Cat Reflektif dengan AI kini menjadi perhatian utama dalam upaya global mengatasi krisis iklim dan gelombang panas ekstrem…