Energy Transition

ASEAN Blue Innovation Expo 2025: UNDP Dorong Ekonomi Biru untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

sustainabilitypioneers – ASEAN Blue Innovation Expo 2025 adalah ajang yang diadakan oleh UNDP (United Nations Development Programme) untuk memperkenalkan dan mempromosikan ekonomi biru sebagai paradigma baru dalam pertumbuhan berkelanjutan. Acara ini akan berlangsung pada 19 Februari 2025 di Menara Mandiri Jakarta, mengundang berbagai pelaku usaha, investor, hingga perumus kebijakan untuk berkolaborasi dalam memajukan ekonomi biru di kawasan ASEAN. Dalam acara ini, berbagai inovasi dan solusi untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan air tawar akan dipamerkan.

Pentingnya Ekonomi Biru untuk ASEAN

Ekonomi biru kini menjadi topik penting yang mendorong perubahan besar dalam cara kita memanfaatkan sumber daya alam laut. Pada tahun 2030, kontribusi ekonomi biru terhadap ekonomi global diperkirakan akan mencapai 3 triliun dolar dan membuka lebih dari 43 juta lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian, ekonomi biru berpotensi besar dalam mendorong pertumbuhan inklusif di ASEAN, salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya laut dan air tawar secara berkelanjutan.

Kawasan ASEAN, yang sebagian besar terdiri dari negara pesisir, memiliki peran penting dalam memajukan ekonomi biru ini. ASEAN sendiri pada tahun 2023 telah mengadopsi “ASEAN Blue Economy Framework” untuk mendukung inisiatif ekonomi biru yang lebih terorganisir dan berkelanjutan. Dalam kerangka ini, negara-negara ASEAN dan Timor-Leste didorong untuk memanfaatkan potensi laut dan sumber daya alam mereka dengan cara yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan.

“Baca juga: Jamkrindo Kenalkan Gaya Hidup Hijau di Geopark Ciletuh, Dukung Keberlanjutan Alam”

Menyoroti Inovasi dan Solusi dari UMKM dan Usaha Rintisan

ASEAN Blue Innovation Expo 2025 akan menampilkan lebih dari 60 inovasi yang diambil dari usaha rintisan, UMKM, organisasi nonpemerintah, dan institusi akademik di seluruh ASEAN. Dari 1.300 aplikasi yang diterima, hanya 60 inovasi terbaik yang terpilih untuk dipamerkan dalam acara ini. Inovasi-inovasi tersebut mencakup berbagai bidang penting, seperti akuakultur berkelanjutan, perikanan, pengganti plastik, serta solusi untuk isu-isu terkait perubahan iklim dan pariwisata berkelanjutan.

Salah satu fokus utama acara ini adalah akuakultur berkelanjutan yang menggunakan teknologi digital dan bioteknologi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi dan penurunan biodiversitas, yang sering terjadi akibat praktik akuakultur tradisional. Selain itu, berbagai inisiatif untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memitigasi perubahan iklim juga menjadi bagian dari solusi inovatif yang diperkenalkan.

Peluncuran Proyek ASEAN Blue Economy Innovation (ABEI)

Sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi biru, acara ini juga akan menjadi momen peluncuran Proyek ASEAN Blue Economy Innovation (ABEI). Proyek ini digagas oleh UNDP Indonesia, Sekretariat ASEAN, dan Misi Tetap Jepang untuk ASEAN. Diperoleh dengan pendanaan dari Pemerintah Jepang, proyek ini bertujuan untuk memperkuat pemanfaatan sumber daya laut dan air tawar secara berkelanjutan di ASEAN dan Timor-Leste.

Proyek ini diharapkan menciptakan solusi teknologi untuk meningkatkan efisiensi sektor ekonomi biru. Solusi ini mencakup perikanan, akuakultur, dan pengelolaan kawasan pesisir. Hal ini sejalan dengan visi meningkatkan ketahanan sosial-ekonomi masyarakat pesisir ASEAN. Masyarakat pesisir menghadapi ancaman seperti naiknya permukaan air laut dan eksploitasi sumber daya laut.

“Simak juga: Mengapa Raksasa Teknologi seperti Microsoft dan Meta Berinvestasi di Energi Nuklir?”

Sesi Presentasi dan Diskusi Panel di ASEAN Blue Innovation Expo

Selama acara berlangsung, peserta juga dapat mengikuti berbagai sesi presentasi yang memperkenalkan inovasi terbaik dalam sektor ekonomi biru. Selain itu, ada juga sesi bincang-bincang dan diskusi panel yang dipimpin oleh investor terkemuka dan pemimpin bisnis blue economy. Sesi-sesi ini akan memberikan wawasan yang mendalam tentang peluang dan tantangan dalam mengembangkan ekonomi biru di kawasan ASEAN.

Dalam diskusi panel, pemimpin bisnis dan investor berbagi pengalaman tentang dampak positif usaha mereka di ekonomi biru. Diskusi ini diharapkan membuka peluang baru bagi pelaku bisnis dan investor. Mereka dapat berinvestasi dalam proyek yang mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir.

Peluang Investasi dalam Ekonomi Biru

ASEAN Blue Innovation Expo 2025 membuka peluang besar bagi investor untuk mendalami potensi ekonomi biru. Acara ini melibatkan sektor seperti akuakultur berkelanjutan, pengelolaan sampah plastik, dan energi terbarukan. Sektor ekonomi biru menawarkan peluang investasi yang menjanjikan bagi masa depan berkelanjutan. Bagi komunitas bisnis, ajang ini adalah kesempatan untuk terlibat dalam solusi inovatif. Solusi ini tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan. Kerjasama sektor publik dan swasta dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi polusi plastik. Selain itu, ekonomi biru membantu meningkatkan ketahanan pangan secara berkelanjutan. Investor memiliki peran kunci dalam mewujudkan visi ini melalui pendanaan proyek berkelanjutan.

Mendorong Masa Depan yang Lebih Hijau

ASEAN Blue Innovation Expo 2025 bukan hanya pameran, tetapi juga momentum penting bagi masa depan hijau. Acara ini mendorong inovasi di sektor ekonomi biru dengan dukungan UNDP dan mitra internasional. Diharapkan acara ini memacu pertumbuhan ekonomi biru di ASEAN dan Timor-Leste. Ajang ini juga mempercepat transisi menuju ekonomi berkelanjutan dengan pemanfaatan laut dan air tawar secara bijaksana. Kolaborasi antara pelaku bisnis, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam membangun ekonomi biru. Ekonomi biru harus menjadi pilar utama pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan di ASEAN. Masa depan hijau dapat terwujud melalui inovasi dan kerja sama sektor ekonomi biru.

Recent Posts

Perkuat Kerja Sama Energi Bersih, Indonesia dan Korea Selatan Dorong Industri Kendaraan Listrik

sustainabilitypioneers – Indonesia dan Korea Selatan terus memperkuat kerja sama di sektor energi bersih dan industri kendaraan listrik. Langkah ini bertujuan…

8 hours ago

Jerman Memimpin Transisi Energi: Studi Kasus Energiewende sebagai Pionir Global

sustainabilitypioneers – Jerman Memimpin Transisi Energi melalui kebijakan yang dikenal sebagai Energiewende. Kebijakan ini berfokus pada peralihan dari energi fosil ke…

2 days ago

Mengurangi Dampak Perubahan Iklim Melalui Transisi Energi Terbarukan: Langkah Dunia Menuju Masa Depan Hijau

sustainabilitypioneers – Mengurangi dampak perubahan iklim melalui transisi energi terbarukan semakin menjadi fokus utama dunia. Negara-negara di seluruh dunia kini berkomitmen…

2 days ago

Meski Menuju Energi Hijau, DPR Sebut Gas dan Batu Bara Masih Dibutuhkan RI

sustainabilitypioneers – DPR Sebut Gas dan Batu Bara Masih Dibutuhkan RI meskipun Indonesia tengah fokus pada transisi menuju energi hijau. Ketua…

3 days ago

Menghemat Pengeluaran dengan Hidup Hijau: Dampak Positif bagi Keuangan Anda

sustainabilitypioneers – Menghemat pengeluaran dengan hidup hijau adalah pilihan yang tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga untuk keuangan pribadi. Banyak…

4 days ago

Pemerintah Tegaskan Komitmen Ekonomi Hijau di COP 29: Langkah Berani Menuju Masa Depan Berkelanjutan

sustainabilitypioneers – Pemerintah Tegaskan Komitmen Ekonomi Hijau pada COP 29 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan. Indonesia kembali menunjukkan tekadnya untuk berperan…

5 days ago